Nurul Fajriah mengatakan, peserta didiknya pertama kali menderita Scabies sejak dua bulan lalu.
Waktu itu, kata Nurul, ada penyuluhan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas Alalak Tengah di SDN Alalak Utara 3 Banjarmasin.
Saat melakukan pemeriksaan terhadap para siswa, rupanya diketahui ada yang mengeluhkan gatal-gatal.
"Kendati begitu belum ada kepastian soal penyakit tersebut," katanya.
Beberapa waktu kemudian, dokter dari Puskesmas Alalak Tengah kembali datang dan memeriksa penyakit gatal yang dialami sejumlah siswa SDN Alalak Utara 3 Banjarmasin.
"Rupanya benar [Scabies]," ungkapnya.
Baca Juga: Warga Banjarmasin Wajib Tahu, Nih Tips Mencegah Penularan Scabies!
Adapun gejala yang dialami yakni gatal-gatal, kemerahan, bentol di kulit hingga berair.
Akibatnya, para siswa sempat kesulitan untuk makan, menulis hingga berjalan karena Scabies.
Namun demikian, sebagian besar dari anak-anak itu sudah memasuki fase penyembuhan usai gatal di tubuhnya diberikan obat salep.
Akan tetapi, menurutnya, kekhawatiran jika penyakit tersebut menular ke anak yang lain masih terus menghantui.
"Iya, ada kekhawatiran. Kami minta tolong kepada pihak puskesmas untuk segera mengatasi ini," tuturnya.
Baca kesaksian warga di halaman berikutnya...