bakabar.com, KUALA KAPUAS – Jaringan telekomunikasi di Kabupaten Kapuas, Kalteng, masih belum merata, terutama di wilayah hulu Kapuas.
Berdasarkan data Dinas Kominfo Kabupaten Kapuas, ada 39 desa di Kapuas yang masih belum terjangkau signal telekomunikasi atau disebut blank spot.
Jangankan untuk sekadar mengakses YouTube, untuk sekadar browsing saja tidak bisa.
Puluhan desa blank spot tersebut sebagian besar berada di daerah non pasang surut atau wilayah hulu Kabupaten Kapuas, seperti di Kecamatan Timpah, Pasak Talawang, Mandau Talawang, Kapuas Tengah dan Kecamatan Kapus Hulu.
Sedangkan sejumlah desa blank spot lainnya juga terdapat di daerah pasang surut seperti Kecamatan Mantangai, Kecamatan Kapuas Murung dan Kecamatan Kapuas Barat.
“Desa-desa di daerah non pasang surut (wilayah hulu Kapuas) memang yang paling dominan blank spot,” kata Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Kapuas, H Junaidi di Kuala Kapuas, Selasa (2/2).
Menurut Junaidi Pemkab Kapuas melalui Dinas Kominfo terus berupaya mengusulkan kepada pemerintah pusat agar dibangun menara Base Transceiver Station (BTS).
“Sebab ini kewenangan pusat. Jadi, Pemkab Kapuas sudah berupaya mengusulkan menara BTS ke pusat, Pemkab bukan tidak mau membangun akan tetapi di batasi kewenangan dan aturan,” ujarnya.
Selain mengusulkan pembangunan menara BTS kepada pemerintah pusat, Dinas Kominfo Kapuas juga mendorong agar desa dapat menganggarkan dananya untuk penggunaan internet satelit.
“Karena dengan menggunakan internet satelit akan mampu menjangkau daerah-daerah terjauh dan tersulit,” terang Junaidi.
“Kalau program 1 desa 1 internet satelit ini bisa terwujud, maka insyaallah tahun 2022 Kapuas akan bebas dari blank spot,” pungkas Junaidi.