bakabar.com, SURABAYA - Timnas Indonesia telah memulai Training Camp (TC) guna persiapan jelang laga FIFA Matchday Indonesia vs Palestina di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Selasa (6/6) kemarin.
Namun, sepinya partisipasi penggawa Garuda di latihan perdana jadi sorotan Ketum PSSI Erick Tohir.
Beberapa pemain yang sudah dipanggi oleh Coach Shin Tae-yong rupanya belum mendapat izin dari klub.
Mengetahui hal itu, Erik menegaskan bahwa pihaknya akan menghukum klub jika tidak melepas pemainnya ke Timnas.
Baca Juga: 10 Persen Penjualan Tiket Indonesia vs Palestina akan Didonasikan
Sebab, latihan ini dinilai penting untuk menghadapi dua pertandingan FIFA Matchday bulan ini.
"Saya, wakil ketua umum, Exco (executive committee), Waketum bisa menghukum klub. Juni ada dua pertandingan besar. Palestina untuk poin, dan ada Argentina,” kata Erick seperti dikutip bakabar.com dari Instagramnya.
Erick pun mengapresiasi 8 pemain yang datang saat latihan perdana. Yaitu Fachruddin Ariyanto, Andi Setyo, Dimas Drajat, Syahrul Trisna, dan Dendy Sulistiawan. Serta tiga pemain naturalisasi, Sandy Walsh, Ivar Jenner, dan Rafael Sturick.
“Saya apresiasi, ini namanya disiplin, virus komitmen," lanjut Erick.
Baca Juga: Latihan Perdana Hanya 8 Pemain, Manajer Timnas Prihatin
Sebelumnya diberitakan, Manajer Timnas, Sumardji juga prihatin karena hanya 8 pemain yang mengikuti latihan perdana. Bahkan, Pelatih Timnas, Shin Tae Yong juga tidak terlihat mendampingi di lapangan.
Sumardji mengaku sangat prihatin karena kondisi ini dinilai akan menyulitkan dirinya maupun tim pelatih.
Dia juga mengatakan bahwa ada 2 pemain Persija yang sudah dipanggil, namun belum bergabung karena ditahan oleh klubnya. Yakni Witan Sulaiman dan Risky Ridho.
"Jujur saya prihatin," kata Sumardji kepada awak media di GBT.
"Persija ini ditahan dua orang. Saat ini tidak ada kegiatan, semestinya bisa bergabung," tambah Surmadji.
Sumardji lantas menghimbau agar klub-klub segera melepas para pemainnya yang dipanggil untuk TC. Hal itu berguna untuk membentuk chemistry atau kecocokan antar pemain.
"Terutama komunikasi antara klub dan timnas karena ini kepentingan bangsa dan negara," pungkas Sumardji.