Hot Borneo

Program Madinah Berseri, 24 Desa di Tanah Bumbu Bersaing Rebut Adipura Lokal

Pemkab Tanah Bumbu melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) akan melaksanakan penilaian Adipura Lokal di Bumi Bersujud pada 2-9 Mei 2023.

Featured-Image
Kepala DLH Tanah Bumbu, Rahmat Prapto Udoyo. Foto-apahabar.com/Syahriadi

bakabar.com, BATULICIN - Pemkab Tanah Bumbu melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) akan melaksanakan penilaian Adipura Lokal di Bumi Bersujud pada 2-9 Mei 2023.

Ada 24 desa terpilih dari 12 kecamatan di Kabupaten Tanah Bumbu yang akan mengikuti penilaian atau verifikasi lapangan Adipura Lokal.

Desa tersebut adalah Desa Sarimulya dan Desa Sebamban Lama di Kecamatan Sungai Loban. Kelurahan Kota Pagatan dan Desa Batuah di Kecamatan Kusan Hilir.

Desa Sidomulyo dan Desa Sepakat di Kecamatan Mantewe. Desa AlKautsar dan Desa Tegal Sari di Kecamatan Satui. Desa Banjarsari dan Desa Sumber Baru di Kecamatan Angsana.

Desa Mustika dan Desa Indraloka Jaya di Kecamatan Kuranji. Kelurahan Batulicin dan Desa Kersik Putih di Kecamatan Batulicin. Desa Sejahtera dan Kelurahan Tungkaran Pangeran di Kecamatan Simpang Empat.

Desa Batulicin Irigasi dan Desa Sumber Wangi di Kecamatan Karang Bintang. Desa Sepunggur dan Desa Pakatellu di Kecamatan Kusan Tengah. Desa Teluk Kepayang dan Desa Mangkalapi di Kecamatan Teluk Kepayang. Desa Binawara dan Desa Wonorejo di Kecamatan Kusan Hulu.

"Adipura Lokal ini merupakan implementasi dari program Madinah Berseri (Masyarakat Peduli Keindahan, Bersih dan Lestari) di Kabupaten Tanah Bumbu," ungkap Kepala DLH Tanah Bumbu, Rahmat Prapto Udoyo, Sabtu (29/4).

Rahmat menjelaskan program Adipura Lokal merupakan instrument yang mengadopsi sistem penilaian Adipura Nasional untuk menilai komitmen dan keberhasilan kinerja pengelolaan lingkungan dalam hal kebersihan dan keteduhan skala desa/kelurahan di bawah koordinasi kecamatan.

Objek penilaian pada Adipura Lokal ada sebanyak 15 lokasi, terdiri dari 14 lokasi fisik dan 1 kriteria non fisik. Objek lokasi penilaian di masing-masing desa/kelurahan disesuaikan dengan karakteristik wilayah masing-masing di antaranya perumahan atau pemukiman, jalan, pasar, pertokoan, perkantoran, sekolah, rumahsakit/puskesmas/puskesdes/posyandu, hutan desa, taman desa, bank sampah, dan lainnya.

Rahmat menyebut latar belakang dari pelaksanaan program ini merupakan amanat dari Bupati Tanah Bumbu, bahwasanya selama ini penilaian Adipura Nasional untuk menilai kinerja daerah dalam mewujudkan kebersihan dan pengelolaan ruang terbuka (RTH) hanya terpusat pada perkotaan yaitu ibukota kabupaten saja.

"Berkenaan dengan hal tersebut, perlu adanya suatu program turunan yang dapat diimplementasikan di tingkat desa/kelurahan di Kabupaten Tanah Bumbu dibawah koordinasi kecamatan dan pemerintah daerah," jelas Rahmat.

Rahmat berharap dengan adanya program ini pengelolaan sampah di Kabupaten Tanah Bumbu akan lebih tersistem. Karena seluruh desa/kelurahan menerapkan kaidah-kaidah pengelolaan sampah secara baik, serta optimalisasi pengelolaan penghijauan skala desa, sehingga saat momen pemantauan dan penilaian adipura oleh tim pusat, kesiapan Kabupaten Tanah Bumbu juga akan lebih baik lagi.

"Setelah penilaian pasti ada pemenangnya. Rencananya penghargaan kepada pemenang akan diserahkan pada saat peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati pada tanggal 5 Juni Tahun 2023," jelas Rahmat.

Rahmat menambahkan dengan rangkaian kegiatan program yang selesai di bulan Juni, diharapkan makna dan tujuan program ini dapat tersampaikan ke seluruh masyarakat meskipun penerapannya tidak bisa secara langsung atau secara bertahap di semua desa/kelurahan karena beberapa kendala dan karakteristik wilayah yang berbeda satu dan lainnya.

Kegiatan ini juga dimaksudkan sebagai sarana sosialisasi dan pembinaan ke desa/kecamatan tentang bagaimana prinsip pengelolaan sampah sederhana dan upaya penghijauan. Sehingga harapannya di tahun mendatang perlahan-lahan ada peningkatan terhadap pemenuhan akan indikator tersebut dan tercipta budaya kebersihan yang menyeluruh.

"Tujuan akhirnya adalah Tanah Bumbu yang lebih bersih dan hijau, karena 2 hal ini adalah tujuan utama dari Program Adipura. Yang tak kalah pentingnya adalah kesiapan Tanah Bumbu menjelang pemantauan dan penilaian Adipura Nasional yang diperkirakan dilaksanakan di bulan Agustus-September akan lebih baik lagi," pungkas Rahmat.

Editor


Komentar
Banner
Banner