Rumor Pergantian Menteri

Profil Isran Noor, Kandidat Terkuat Gantikan Mentan SYL

Salah satu nama yang kuat disebut sebagai calon pengganti Syahril Yasin Limpo (SYL) adalah Isran noor, mantan Gubernur Kalimantan Timur.

Featured-Image
Gubernur Isran Noor. Foto-Detikcom

bakabar.com, JAKARTA - Syahril Yasin Limpo (SYL) sudah resmi mengundurkan diri dari posisinya sebagai Menteri Pertanian. Salah satu nama yang kuat disebut sebagai calon pengganti SYL adalah Isran noor, mantan Gubernur Kalimantan Timur.

Isran Noor baru saja melepas posisinya sebagai Gubernur Kalimantan Timur pada 30 September 2023, setelah memegang jabatan tersebut sejak 1 Oktober 2018. Kepada media, Isran Noor mengatakan ia akan kembali menjadi pengusaha.

Tapi, kini namanya santer disebut sebagai kandidat terkuat untuk menggantikan SYL sebagai Menteri Pertanian. Setelah SYL mundur karena kasus korupsi, Presiden Jokowi telah menunjuk Arief Prasetyo Adi sebagai Plt Mentan, tapi jabatan ini hanya jabatan sementara. Jabatan Mentan definitif masih kosong.

Profil Isran Noor

Dr. Ir. H. Isran Noor, M.Si. lahir pada 20 September 1959. Jabatan terakhirnya adalah Gubernur Kalimantan Timur yang menjabat sejak 1 Oktober 2018. Sebelumnya dia pernah menjabat sebagai Bupati Kutai Timur periode 2009 - 2015. Ia juga pernah menjabat sebagai ketua umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI).

Baca Juga: Isran Noor Diisukan jadi Menteri Pertanian, NasDem: Tanya ke Istana

Isran Noor yang berdarah Kutai dan Bugis ini mulai menjabat sebagai bupati Kutim pada tanggal 4 Februari 2009. Isran Noor menggantikan Awang Faroek Ishak yang terpilih sebagai Gubernur Kalimantan Timur periode 2008–2013.

Sebelumnya, Isran Noor merupakan wakil bupati Kutai Timur bersama dengan Awang Faroek setelah memenangkan Pilkada Kutai Timur pada Desember 2005 dan dilantik sebagai pasangan terpilih bupati dan wakil bupati Kutai Timur pada tanggal 13 Februari 2006.

Pada Pilkada Kutim untuk masa jabatan 2011-2016, Isran mendaftar menjadi kandidat calon bupati Kutai Timur, berpasangan dengan calon wakil bupati Ardiansyah. Pilkada Kutim dilaksanakan pada tanggal 27 November 2010. Berdasarkan hasil rapat pleno rekapitulasi penghitungan perolehan suara yang digelar KPUD Kutim, Isran-Ardiansyah mendapatkan dukungan lebih dari separuh pemilih, yaitu sebanyak 51,10 persen.

Pada 30 Maret 2015, Isran resmi berhenti sebagai bupati. Sejak tanggal 23 Juni 2015 Isran Noor menjadi Plt. Ketua Umum PKPI setelah Sutiyoso mengundurkan diri perihal pencalonannya sebagai Kepala Badan Intelijen Negara.

Isran Noor juga pernah mengikuti konvensi calon presiden yang diadakan Partai Demokrat namun tidak lolos.

Isran Noor bukan orang baru dalam dunia aktivis dan politik. Sejak masa mahasiswa di Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman ia sudah menjabat sebagai Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BEM), tahun 1978–1979. Dan lanjut menjadi anggota Pengurus Badan Koordinasi Kemahasiswaan (BKK) tahun 1979–1980.

Gubernur Kaltim, Isran Noor. Foto-bakabar.com/Riyadi
Gubernur Kaltim, Isran Noor. Foto-bakabar.com/Riyadi

Dia juga ikut berpolitik melalui partai politik. Pernah bergabung dengan Partai Demokrat, lalu ikut dalam Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), dan sejak tahun 2020 tergabung dalam Partai Nasdem.

Pernyataan Kontroversi

Isran Noor pernah dipanggil KPK terkait dengan kasus pencucian uang. Isran diperiksa terkait kepemilikan lahan tambang Nazaruddin di Kutai Timur seluas 10 ribu hektar. Pernyataan Isran pernah menuai kontroversi ketika mengkritik kinerja KPK, yang menurutnya melakukan pelanggaran hak-hak asasi manusia.

Dalam berbagai kesempatan, Isran juga memberikan pernyataan yang kontroversi. Terkesan polos dan asal menjawab. Tapi bagi sebagian besar orang, itu bisa jadi strategi komunikasi politik Isran Noor. Ia memberikan jawaban yang kontroversi dan terkesan 'asal' untuk membuat lawan bicara kehabisan kata dan melupakan substansi pertanyaan.

Berikut beberapa pernyataan kontroversi yang pernah disampaikan oleh pemimpin Bumi Etam tersebut:

Ketika terjadi kecelakaan kolam tambang pada 24 Oktober 2018, dan jumlah korban mencapai 30 orang, wartawan meminta Isran Noor berkomentar.

"Oh, enggak masalah. Nasibnya kasihan. Ikut prihatin. Korban jiwa itu di mana-mana terjadi. Ya, namanya nasibnya dia, meninggalnya di kolam tambang. Kan gitu. Gitu aja, prihatin,” sebut Isran. Ia menyampaikan dengan nada datar, seolah angka 30 bukanlah sesuatu yang perlu jadi perhatian.

Lalu dia kembali menjadi sorotan ketika memberikan pernyataan terkait longsor di Kampung Jawa, Kecamatan Sangasanga, Kutai Kartanegara pada 1 Desember 2018. Longsor itu menyebabkan enam rumah runtuh.

Isran menyebut bencana itu tak terkait aktivitas tambang batu bara karena. Sebab, jaraknya yang jauh. “Jaraknya (aktivitas tambang) jauh. 200 meter. Jauh,” demikian disampaikan Isran saat itu.

Gubernur Kaltim, Isran Noor. Foto: Istimewa
Gubernur Kaltim, Isran Noor. Foto: Istimewa

Masih di tahun yang sama. Nama Isran kembali jadi perbincangan ketika wawancaranya dengan harian Kompas yang tayang pada 18 Desember 2018 memberi jawaban mencengangkan. Saat itu Kompas menyampaikan data, dari 2011 hingga 2018, ada 32 orang yang tenggelam di lubang tambang Kaltim. Sebagian besar adalah anak-anak.

Kepada Kompas, Isran menjawab, “Heran juga aku. Jangan-jangan ada hantunya. Kok, banyak korban anak-anak.”

Selain itu belum lama ini Isran dengan santai mengatakan, Presiden Jokowi akan masuk surga karena memindahkan ibu kota ke Kalimantan. Sebab, yang dilakukan Jokowi adalah cita-cita dari dua presiden yang tak terwujud.

Program Unggulan saat Jadi Gubernur

Meski nyeleneh dan terkesan tak serius, Isran Noor tetap punya prestasi ketika memimpin Bumi Etam. Dikutip dari Klaus.co, Gubernur Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi selama lima tahun memimpin Kaltim berhasil meningkatkan indikator pembangunan dan pendapatan daerah secara signifikan.

Salah satu yang paling mencengangkan adalah lonjakan APBD Kaltim dari Rp 14 triliun menjadi Rp 25 triliun dalam kurun waktu satu tahun. Hal ini berkat keberanian Isran Noor-Hadi Mulyadi menggagas dan mengeksekusi penerimaan dana karbon, yang merupakan ide orisinal yang tidak ditiru dari daerah lain.

“Dana karbon itu gagasan beliau. Ini prestasi luar biasa, karena bisa menambah pendapatan daerah dari sektor yang tidak ada di daerah lain,” ujar Muhammad Samsun, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kaltim.

Editor
Komentar
Banner
Banner