bakabar.com, JAKARTA –Band punk rock asal Kalimantan Selatan, Primitive Monkey Noose (PMN) merilis mini album kedua yang bertajuk 'Waja Sampai Kaputing'.
Band yang beranggotakan Richie Petroza (vokal), Oveck Arsya (gitar), Ridho (gitar), Wan Arif Fadly (panting), Denny Sumaryono (bas), dan Juli Yusman (drum) itu, merilis mini album yang berisikan 7 lagu.
Salah satu lagunya yang berjudul 'Kada Kawa Ae' menjadi trek jagoan dari mini album tersebut. Meski terdengar sederhana namun Lagu 'Kada Kawa Ae' sendiri membawa makna yang cukup mendalam.
Kada Kawa Ae berisi nasihat terkait etiket dalam pergaulan. Melalui lagu tersebut, PMN menunjukkan bahwa mereka juga memiliki selera humor yang tak hanya bagus, tetapi juga brilian.
Baca Juga: Menyusuri Sejarah Industri Musik Indonesia di Lokananta
Mereka menyelipkan pesan-pesan menarik ke dalam lagur tersebu, Lirik-lirik, seperti "Bini Panyarikan, Kada Kawa Kawan Ae" dimasukan sebagai suatu pesan menggelitik tentang suami yang takut kepada istrinya.
Namun, nada yang dilantunkan sengaja dibuat terasa gembira dan penuh rasa syukur untuk mengartikan sebagaimana pun hubungan suami istri, tidak ada perasaaan mengeluh atau penyesalan terhadap ikatan yang terjalin di dalamnya.
Lagu bertempo cepat itu memiliki lirik yang mudah dicerna meskipun dari awal sampai akhir menggunakan bahasa Banjar populer. Hal itu terlihat dari beberapa tur, Primitive Monkey Noose lakukan, dimana mereka menyanyikan lagu tersebut disambut meriah oleh penonton.
Mini album tersebut rencananya akan dirilis dalam bentuk digital dan fisik. Tidak hanya itu, perilisan album itu juga menjadi bentuk kolaborasi perdana PMN dengan label demajor's
Lewat album keduanya, Primitive Monkey Noose masih akan menyajikan musik yang keras, bertenaga, dan lirik yang lugas sekaligus sarkas, tapi tetap menyenangkan untuk didengarkan.