bakabar.com, Palangka Raya – 8/12 (Antara) – Warga Jalan RTA Milono Komplek perumahan Bama Raya Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah mendadak heboh setelah menemukan sesosok mayat pria yang tergeletak di genangan air di semak-semak dengan kondisi tanpa menggunakan pakaian.
Jasad laki-laki tersebut diketahui bernama Santo Herman Karim (28) warga Komplek Perumahan Bama Raya yang menghilang sejak hari Kamis (6/12) dan ditemukan pada Jumat (7/12) malam di kawasan perumahan tersebut, kata Kapolsek Pahandut AKP Sony Rizky Anugrah melalui Kanit Reskrim Ipda Rahis Fadillah di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sabtu.
“Saat dilakukan visum di bagian luar jasad Santo Karim di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan belum diketahui meninggalnya disebabkan karena apa, yang jelas posisi korban berada di dalam air di semak-semak,” tambah dia.
Dia menjelaskan, berdasarkan keterangan ibu almarhum, pihak keluarga sudah melakukan upaya pencarian terhadap anaknya itu di sekitar komplek serta ke beberapa tempat. Tidak hanya itu usaha menyebarkan wajah dan identitas anaknya juga dilakukan melalui media sosial pribadinya, tetapi juga tidak ditemukan.
Alangkah terkejutnya ketika ditemukan warga, anak kesayangannya yang berkebutuhan khusus tersebut sudah tidak bernyawa lagi.
“Kalau menurut pemeriksaan dokter forensik dr. Doris Sylvanus Palangka Raya jasadnya sudah meninggal kurang lebih tiga hari, karena sudah mengeluarkan aroma bau tak sedap dan kulitnya sudah terkelupas,” katanya.
Rahis mengatakan, pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan serta menyelidiki kasus tersebut, guna mengetahui apa penyebab kematian pria berkebutuhan khusus itu.
“Penyelidikan tetap kami lakukan guna memastikan apa penyebab yang bersangkutan meninggal dengan kondisi seperti itu,” jelas perwira berpangkat balok satu tersebut.
Sementara itu orang tua almarhum yang bernama Budi (48) mengakui bahwa anaknya itu masih berstatus menjadi siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) di salah satu Kota Palangka Raya dan sudah tak diketahui kabarnya dari Jumat hingga akhirnya ditemukan sudah meninggal dunia.
“Iya, anak saya masih berstatus siswa SLB di Palangka Raya dan ditemukan sudah meninggal di semak-semak. Padahal biasanya dia tidak jauh dari rumah kalau hendak main-main di luar rumah. Jujur, saya tidak menyangka atas kejadian ini,” tuturnya dengan nada sedih.
Isak tangis keluarga pecah saat melihat kondisi almarhum. Kasus penemuan mayat tersebut, kini sudah ditangani petugas kepolisian setempat guna ditindak lanjuti.
Sumber : Antara
Editor : Syarif