bakabar.com, JAKARTA - Skandal judi online SBOTOP di Batam terbongkar. Ini sebagai bentuk keseriusan tim gabungan Satgas Anti Mafia Bola Polri dan PSSI memberantas mafia sepak bola Indonesia.
Namun situs judi online di Indonesia khususnya yang bergerak dalam bidang olahraga masih terus berkembang dan menjalani praktik di Indonesia.
Kasus SBOTOP sendiri terungkap berawal dari laporan anggota Satgas Anti Mafia Bola PSSI, Akmal Marhali.
Ia mengeluhkan adanya sponsor judi bola terpampang di jersey salah satu tim Liga 1, Persikabo 1973.
Baca Juga: Skandal Match Fixing Terungkap, PSSI Siap Diperiksa Satgas
"Sponsor Persikabo yaitu SBOTOP itu saya yang melaporkan bahwa ada tiga klub yang disponsori rumah judi, PSIS Semarang (Skor88), Arema FC (Bola88) sehingga itu meresahkan," kata Akmal Marhali saat dihubungi bakabar.com, Senin (18/12).
Situs rumah judi, Akmal melanjutkan, sangat diharamkan menjadi sponsor dari tim sepak bola Indonesia.
Namun hal tersebut tetap saja terjadi. Hal ini diakibatkan pihak klub berdalih website yang digunakan merupakan bagian dari informasi terkait sepak bola.
Bahkan dalam kasus SBOTOP sendiri Satgas Anti Mafia Bola Polri melalui pihak cyber mengungkapkan adanya rumah judi yang berbasis di Indonesia tepatnya di Batam.
Baca Juga: Mantan Sponsor Tersandung Kasus Pengaturan Skor, Persikabo Terancam?
"SBOTOP ini merupakan website judi yang membuka taruhan sepakbola di Indonesia, judi dan turunannya kan dilarang dalam sepak bola Indonesia bahwa ternyata perjudian itu ada di sepak bola kita," ungkapnya.
Terkait skema yang dilakukan oleh pihak operasional untuk mempengaruhi pertandingan, Akmal enggan menjelaskan secara detail. Sebab hal tersebut merupakan ranah penyidik untuk mengungkap kasus.
Sampai saat ini praktik-praktik judi di Indonesia masih mudah diakses oleh para pemain judi. Adapun beberapa situs juga menyajikan pertandingan sepak bola Liga Indonesia.
Dengan hanya membuka situs dan mengirimkan dana ke pihak terkait yang tertera dalam web judi secara daring, para pemain mudah mengakses pertandingan secara realtime.
Baca Juga: Polri Bongkar Peran Vigit Waluyo di Kasus Match Fixing Liga 2
Hal tersebut membuat publik banyak berspekulasi masih adanya praktik-praktik match fixing di sepak bola Indonesia.
Karena itu, Akmal menambahkan pihaknya sangat terbuka menerima laporan jika adanya tindakan janggal dalam sepak bola di Indonesuia. Terlebih lagi Satgas Mafia Bola Polri saat ini berisikan Kapolda masing-masing daerah.
Sehingga secara langsung masyarakat dapat melaporkan tindakan terjadinya match fixing di Indonesia secara instan di daerah-daerah setempat.
Baca Juga: BREAKING! Satgas Mafia Bola Bongkar Skandal Match Fixing
Selain itu, Akmal juga mengajak masyarakat jika mempunyai informasi terkait skandal match fixing untuk segera melaporkan sebagai saksi jika perlu nama tidak dapat di inisialkan untuk sepak bola Indonesia lebih baik lagi.
"Kalo bukan kita siapa lagi, Satgas meminta kepada masyarakat untuk bisa menjadi mata dan telinga agar mau membantu memberantas mafia bola Indonesia karena semakin banyak yang melapor semakin baik," tegasnya.