bakabar.com, JAKARTA - Sejumlah politikus senior Partai Demokrat mendorong Kongres Luar Biasa (KLB). KLB digelar dalam rangka pembenahan organisasi. Demikian disampaikan Anggota Majelis Tinggi PD, Max Sopacua dalam Deklarasi Gerakan Moral Penyelamatan PD (GMPPD).
“GMPPD mendorong pelaksanaan Kongres Luar Biasa Partai Demokrat selambatnya 9 September 2019 demi mengembalikan kejayaan partai di 2024,” kata politisi senior Demokrat Max Sopacua dalam konferensi pers di Jakarta, seperti dikutip bakabar.com dari Antara, Kamis (13/6/2019).
Baca Juga: Seleksi Capim KPK 2019-2023, Jaksa Agung Akan Siapkan Jaksa Terbaik
Secara normal Kongres Demokrat baru akan dilaksanakan 2020 nanti. Namun GMPPD menilai perlunya mempercepat kongres melalui KLB untuk menyelamatkan partai.
Menurut Max, apabila KLB dilaksanakan, posisi ketua umum Demokrat dapat diberikan kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku putra Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang terbukti memiliki kemampuan.
“Kalau KLB tidak perlu susah-susah, pak SBY tinggal menyerahkan kepada mas Agus Harimurti Yudhoyono,” jelas dia.
Dia menilai AHY adalah kader terdepan Demokrat yang juga paling memiliki potensi untuk memimpin bangsa pada 2024.
Adapun tujuan utama GMPPD dibentuk untuk memberikan seruan moral kepada internal partai atas hal-hal internal partai yang belakangan dinilai meresahkan kader Demokrat.
Salah satunya menyikapi beberapa pernyataan kader dan pengurus Demokrat antara lain Ferdinand Hutahaean, Rachland Nashidik dan Andi Arief yang dipandang tidak sesuai marwah, karakter dan jati diri Demokrat.
Selain itu, Max menambahkan, pihaknya prihatin dengan situasi internal. Selain itu, pihaknya juga mendengar banyak opini negatif terhadap Partai Demokrat dari masyarakat, ulama, dan politisi partai lain.
"Partai Demokrat menjadi pembicaraan ramai, ketika ada sekelompok orang yang mau membubarkan koalisi. Ini mencemarkan nama Partai Demokrat di media massa dan masyarakat," tegas Max.
Max tak menampik bahwa seruan dari GMPPD ini dapat berujung pada pelaksanaan KLB Demokrat.
Baca Juga: PDIP: Tidak Boleh Ada Pembunuhan Tokoh Politik di Indonesia
Editor: Aprianoor