Hendak pulang, tiba-tiba sebuah mobil berhenti tepat di depan Gang Babussalam. Dari dalam mobil, seseorang yang memanggil nama korban.
"Biah-Biah," Salbiah menirukan ucapan pelaku.
Mendengar suara panggilan, Salbiah pun mendatangi mobil itu. Salah satu pelaku mengaku berkeluarga dengan korban.
"Dia bilang kalau ibunya mau mengadakan acara perkawinan, dia menyuruh saya ikut dalam mobil," katanya.
Karenanya, Salbiah pun mau masuk dalam mobil. Di dalam, kata Salbiah, mereka berbincang panjang lebar.
"Pelaku seperti benar-benar tahu soal keluarga saya," katanya.
Salbiah kemudian dibawa berkeliling. Hingga di suatu tempat kedua pelaku mencoba meminta perhiasan Salbiah secara paksa.
Salbiah bahkan sempat ditendang hingga diancam dibunuh oleh kedua pelaku di dalam mobil itu.
"Saya tidak berdaya. Saat itu saya cubit pelaku tapi rasanya lemah sekali. Andaikan saya punya gigi akan saya gigit," katanya.
Duduk Perkara Viral Perampokan Emas Nenek di Kelayan: Disekap, Ditendang, Diturunkan di Banjarbaru
Mau tak mau, Salbiah menyerahkan perhiasannya berupa 3 cincin, 1 kalung dan 1 gelang. Total kerugian puluhan juta rupiah.
"Berat emas puluhan gram," ujarnya.
Salbiah kemudian diturunkan di kawasan Liang Anggang, Banjarbaru hingga ada seseorang yang menolong untuk mengantarkannya pulang ke rumah.
Sekitar pukul 14.00 dini hari ia sampai di rumah. Lantas, ia menceritakan perampokan ini ke keluarganya. Kemudian baru melapor ke polisi.
Salbiah bilang salah satu pelaku yang menyetir mobil berciri-ciri kurus-tinggi, berkulit kuning langsat dan berbicara dengan logat Jawa.
Sementara pelaku yang duduk di belakang berciri-ciri berbadan pendek, rambut depannya tipis dan berkumis.