bakabar.com, BANJARMASIN – Polisi terus mengejar perampok nenek Salbiah (65). Hingga kini baru satu perampok nenek asal Kelayan tersebut yang berhasil diamankan.
Pelaku ini berinisial RN (41). Ia warga Duren Sawit, Jakarta Timur. RN ditangkap saat hendak kabur menggunakan Kapal Mila Utama, Rabu (6/10) dini hari kemarin.
Sedang rekannya yang masih dalam pencarian berinisial HA. Fakta terbaru, kedua pelaku sebenarnya kabur bersama menggunakan Kapal Mila Utama. Mereka juga bersepakat untuk bercebur bersama.
“Diduga H bercebur. Sementara RN tidak berani dan memilih bertahan di kapal,” kata Kapolsek Banjarmasin Selatan, Kompol Yopie A Haryono melalui Kanit Reskrim, Ipda Herjunadi, Jumat (8/10) siang.
Dugaan tersebut muncul lantaran polisi sudah melakukan penggeledahan di dalam seluruh bagian kapal namun tak kunjung mendapati H.
“Kita bahkan sampai ikut melanjutkan perjalanan ke Surabaya. Di sana pun saat turun kita memeriksa seluruh penumpang. Namun hasilnya nihil. Pelaku H saat ini ditetapkan sebagai DPO,” kata Herjunadi.
Barang bukti
BREAKING! Perampok Emas Nenek di Kelayan Banjarmasin Ditangkap, Mau Kabur Lewat Laut
Kendati gagal mengamankan H, polisi menemukan seluruh barang bukti lengkap. Mulai dari 3 cincin, 1 kalung dan 1 gelang serta 1 mobil Honda Brio yang digunakan oleh pelaku. Lebih jauh, para pelaku ini sudah berada di Banjarmasin sepekan lamanya.
“Mereka melakukan pemantauan dan mencari wanita-wanita tua untuk dirampok,” katanya.
Dari pengakuan RN, saat melakukan aksinya, mereka hanya pura-pura kenal terhadap nenek Salbiah.
“Kita pura-pura kenal dan mengaku keluarga. Kemudian kita suruh masuk dalam mobil. Setelah dalam mobil kita ancam neneknya,” katanya.
Atas perampokan tersebut, RN diancam hukuman berdasar Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan.
Nenek Salbiah, sebelumnya menjadi korban perampokan di Kelayan B, Gang Kurnia, Banjarmasin Selatan.
Perampokan bermula pada Selasa (5/10) sekitar pukul 11.00 ketika Salbiah pergi ke warung untuk membeli bahan-bahan masakan.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:
Hendak pulang, tiba-tiba sebuah mobil berhenti tepat di depan Gang Babussalam. Dari dalam mobil, seseorang yang memanggil nama korban.
"Biah-Biah," Salbiah menirukan ucapan pelaku.
Mendengar suara panggilan, Salbiah pun mendatangi mobil itu. Salah satu pelaku mengaku berkeluarga dengan korban.
"Dia bilang kalau ibunya mau mengadakan acara perkawinan, dia menyuruh saya ikut dalam mobil," katanya.
Karenanya, Salbiah pun mau masuk dalam mobil. Di dalam, kata Salbiah, mereka berbincang panjang lebar.
"Pelaku seperti benar-benar tahu soal keluarga saya," katanya.
Salbiah kemudian dibawa berkeliling. Hingga di suatu tempat kedua pelaku mencoba meminta perhiasan Salbiah secara paksa.
Salbiah bahkan sempat ditendang hingga diancam dibunuh oleh kedua pelaku di dalam mobil itu.
"Saya tidak berdaya. Saat itu saya cubit pelaku tapi rasanya lemah sekali. Andaikan saya punya gigi akan saya gigit," katanya.
Duduk Perkara Viral Perampokan Emas Nenek di Kelayan: Disekap, Ditendang, Diturunkan di Banjarbaru
Mau tak mau, Salbiah menyerahkan perhiasannya berupa 3 cincin, 1 kalung dan 1 gelang. Total kerugian puluhan juta rupiah.
"Berat emas puluhan gram," ujarnya.
Salbiah kemudian diturunkan di kawasan Liang Anggang, Banjarbaru hingga ada seseorang yang menolong untuk mengantarkannya pulang ke rumah.
Sekitar pukul 14.00 dini hari ia sampai di rumah. Lantas, ia menceritakan perampokan ini ke keluarganya. Kemudian baru melapor ke polisi.
Salbiah bilang salah satu pelaku yang menyetir mobil berciri-ciri kurus-tinggi, berkulit kuning langsat dan berbicara dengan logat Jawa.
Sementara pelaku yang duduk di belakang berciri-ciri berbadan pendek, rambut depannya tipis dan berkumis.