Hot Borneo

PMK Dikhawatirkan Berimbas Terhadap Harga Daging Sapi di Kalsel

apahabar.com, BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) mulai was-was akan keberadaan Penyakit Mulut dan…

Featured-Image
Ternak sapi di Rumah Pemotongan Hewan Basirih, Banjarmasin, Kalsel. Foto-dok.apahabar.com

bakabar.com, BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) mulai was-was akan keberadaan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak ruminansia.

Sementara ini kasus masih mengganas di Provinsi Jawa Timur. Sebanyak 1.247 ternak sapi di empat kabupaten terjangkit PMK.

Selain penyebaran, Pemprov Kalsel juga khawatir akan adanya gejolak harga daging sapi imbas dari maraknya penyakit tersebut.

Bukan tanpa alasan. Pasalnya, kebanyakan sapi Kalsel saat ini masih bergantung dari Jawa Timur.

"Mudah-mudahan tidak berpengaruh terhadap persediaan daging sapi di pasaran," kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kalsel, Birhasani kepada bakabar.com, Rabu (10/5).

Terlebih, lanjut dia, kini harga daging sapi mulai berangsur stabil setelah melonjak saat momentum lebaran Idulfitri lalu.

Bersandar data harga pokok Disdag Kalsel per 10 Mei 2022, berbagai jenis daging sapi mengalami penurunan dengan kisaran Rp 4.500-Rp 8.900.

Daging sapi beku saat ini dibanderol Rp 81.100 per kilogram. Daging sapi has dalam seharga Rp 151.100 per kg. Daging sapi has luar Rp 138.300 per kg. Daging sapi paha belakang Rp 142.200 per kg. Daging sapi paha depan Rp 139.400 per kg.

Sementara untuk sandung lemur (sapi) mengalami penurunan sekitar Rp 21.600 atau menjadi Rp 91.700 per kilogram. Begitu pula dengan tetelan sapi yang dibanderol Rp 86.600 per kg, turun Rp 26.700 per kg.

Komentar
Banner
Banner