bakabar.com, TANJUNG – Warga Desa Panaan Kecamatan Bintang Ara, Kabupaten Tabalong, mengeluhkan kondisi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang tidak berfungsi lagi.
Hal itu membuat warga kekurangan pasokan penerangan pada malam hari.
Sekretaris Desa Panaan,A Rizal Saputra, kepada bakabar.com mengungkapkan PLTS yang terletak di RT 01 ini dibangun pada 2012 lalu oleh Kementrian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) RI untuk membantu penerangan di rumah-rumah penduduk yang belum terjamah Perusahaan Listrik Negara (PLN).
“Sejak tahun 2017 lalu sudah tidak berfungsi. Tidak dapat digunakan warga lagi sebagai lampu penerangan,” katanya.
Tidak ingin berlama-lama dalam kegelapan, dirinya bersama Kepala Desa Panaan Ajiniansyah, langsung mendatangi Kantor Dinas ESDM Provinsi Kalsel di Banjarbaru.
Pada kesempatan tersebut, diterima Kabid Analisis Ketenagalistrikan, Virgian
Adi Surya.
Dalam pertemuan itu, Ajiniansyah, menyampaikan kondisi PLTS yang tidak berfungsi lagi karena baterai (accu) sudah drop. Akibatnya tidak bisa lagi menyimpan arus listrik yang dihasilkan oleh panel surya.
“Ada sekitar 60 unit baterai (accu) yang harus diganti, harga 1 unit sekitar Rp 12 juta. Dana desa tidak mampu untuk membeli baterai sebanyak itu,” kata Amat Solar,Jumat (27/11).
Warga pun mengharapkan adanya revitalisasi terhadap PLTS yang menjadi sumber penerangan warga di RT 01 Desa Panaan.
“Setelah kami sampaikan persoalan tersebut, pihak ESDM Kalsel berjanji akan menyampaikan kepada pemerintah pusat dan dimohonkan supaya dapat dianggarkan dana hibah untuk mengganti seluruh baterai yang drof di PLTS Panaan,” pungkas Amat Solar.