Energi Baru Terbarukan

PLN Gandeng 5 Mitra Strategis Bangun Kelistrikan Berbasis EBT

PT PLN siap menyediakan pasokan listrik sebesar 4.000 megawatt guna mendukung percepatan hilirisasi industri. PLN juga menggandeng lima Industri strategis.

Featured-Image
Direktur utama PT PLN (Persero) saat apel Siaga PLN jelang lebaran, Rabu (5/4). (Foto: apahabar/Leni)

bakabar.com, JAKARTA - PT PLN (Persero) siap menyediakan pasokan listrik sebesar 4.000 megawatt (MW) guna mendukung percepatan hilirisasi industri. Melalui kerja sama co-investment, PLN menggandeng lima Industri strategis.

Kelimanya meliputi kawasan industri terpadu, industri smelter, hingga industri data center dengan mempercepat akses kelistrikan yang ditandai dengan nota kesepahaman PLN dan lima mitra di Kantor Pusat PLN, Rabu (5/4).

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan, salah satu penopang pertumbuhan ekonomi nasional adalah sektor industri. Hilirisasi dapat meningkatkan GDP (Produk Domestik Bruto) Indonesia melalui peningkatan nilai jual komoditas hasil mineral.

"Untuk itu, kami sadar betul bahwa listrik ini merupakan kebutuhan penting sektor Industri. Kami siap memfasilitasi seluruh kebutuhan listrik sektor industri. kami pastikan seluruh sistem kelistrikan kami mampu menjawab kebutuhan listrik sektor industri," ujar Darmawan dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (8/4).

Baca Juga: Jelang Mudik, PLN Siapkan Platform Digital 'One Stop Solution'

Melalui kerja sama itu, PLN akan mempercepat penetrasi pasar dengan menggandeng mitra strategis untuk bisa menghadirkan listrik yang sesuai dengan kebutuhan industri.

"PLN siap berkolaborasi dan memastikan iklim investasi yang baik dalam mendukung sektor industri," lanjutnya.

Senada, Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN Hartanto Wibowo menjelaskan untuk bisa melakukan pengembangan industri membutuhkan investasi yang tidak sedikit.

PLN melakukan terobosan dengan mengedepankan kerja sama dan kolaborasi melalui skema co-investment agar target hilirisasi mineral dalam negeri bisa segera terwujud, dengan tetap mengedepankan azas keadilan dalam berbisnis. Sebagai informasi, co-investment adalah kerja sama atau investasi bersama yang dilakukan perusahaan bersama dengan mitra terbatas.

Baca Juga: Program Mudik Gratis PLN Tahap II Sudah Dibuka, Simak Syaratnya

"Melalui kerja sama ini, kita tidak akan lagi saling menunggu, namun secara proaktif kita cari solusi agar tercapai apa yang menjadi target bersama dalam pengembangan bisnis kita masing-masing,” ujar Hartanto.

Hartanto menjabarkan lima industri yang berkolaborasi dengan PLN kali ini, yakni PT Anugrah Tehnik Industry, PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia, PT Dayatama Prima Energi, China Energy dan PT Suryacipta Swadaya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Anugrah Tehnik Industry Edy Santi menilai saat ini kawasan industri telah berkembang secara pesat. Dengan banyaknya pertumbuhan industri dan menjamurnya kawasan industri maka diperlukan pasokan listrik yang andal.

"Kerja sama dengan PLN melalui skema kolaborasi ini merupakan langkah yang strategis bagi kami untuk menjamin adanya kepastian pasokan listrik," ujar Edy Santi.

Baca Juga: PLN Siapkan 2.300 Posko Kelistrikan dan 82.690 Personel Jelang Lebaran

Bob Saril, mewakili PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia mengakui skema kerja sama itu merupakan bentuk komitmen PLN dalam pemenuhan kebutuhan listrik untuk pengembangan fasilitas smelter yang selama ini telah dinanti.

"Dengan skema bisnis ini, kami bersama PLN bisa mencoba menjajaki bersama penyediaan pembangkit yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan Huadi dan lebih memberikan peluang kepastian akan tersedianya listrik untuk fasilitas kami,” tambah Bob.

Pada kesempatan yang sama, Direktur PT Dayatama Prima Energi Adrian Martowardojo menuturkan, saat ini smelter miliknya di Kalimantan Timur sudah beroperasi. Kerja sama dengan PLN mampu mengoptimalkan lahan void bekas tambang untuk pembangunan PLTS floating yang akan menambah bauran energi hijau pasokan listrik smelter.

”PT Dayatama Prima Energi dan PLN sama-sama memiliki komitmen akan energi hijau sebagai energi masa depan. Kami bisa memanfaatkan lahan bekas tambang menjadi void PLTS yang dapat dimanfaatkan untuk melistriki smelter kami, sekaligus menambah bauran energi hijau dalam portfolio PLN,” ujarnya.

Baca Juga: Dear Pemudik, PLN Pastikan SPKLU di Tol Berjenis Ultra Fast Charging

Jing Bing dari China Energy menjelaskan komitmen perusahaan untuk menjadi industri hijau dibuktikan melalui kerja sama ini. Jing Bing percaya, PLN mempunyai kapasitas yang memadai dalam memasok kebutuhan listrik yang besar namun berbasis energi bersih.

"Kami akan membantu pemerintah Indonesia untuk mencapai tujuan emisi nol bersih pada Tahun 2060. Dan menurut saya, itu bukan hanya misi kami tetapi juga kewajiban kami,” ujar Jing Bin.

Senada, Presiden Direktur PT Suryacipta Swadaya Johannes Suriadjaja menjelaskan saat ini kawasan industri terpadu semakin menjamur di Indonesia seiring langkah pemerintah memperkuat industri dalam negeri. Dengan basis kawasan industri hijau yang diminati para investor, kolaborasi bersama PLN merupakan langkah strategis perusahaan.

"Bekerja sama dengan PLN merupakan langkah strategis, sebab saat ini Industri membutuhkan pasokan listrik yang tidak hanya resilience tetapi juga Green. Hal itu mampu meningkatkan nilai tambah bagi industri dan meningkatkan daya saing," ujar Johannes.

Editor
Komentar
Banner
Banner