bakabar.com, BANJARMASIN – Nasib malang menimpa Achmad Yasin Sayful Ganie (12), Muhammad Arif Maulana (11) dan Muhammad Toyib Saheer Akbar (9).
Sang ayah, Sutadi (77) disebut-sebut telah melarikan diri. Sedang ibunya Sri Lestari (43) dalam kondisi kejiwaan tak stabil.
Setahun belakangan, ketiganya mulai terjangkit penyakit kulit yang belum diketahui jenis dan penyebabnya.
Seharusnya mereka bertiga masih mengenyam pendidikan dasar di SDN Sungai Miai Banjarmasin.
"Mereka dilarang juga sekolah oleh orang tuanya," ujar Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin, Nuryadi, Senin (25/7).
Penyakit ketiganya disebut-sebut sudah membuat kuatir para ortu murid lainnya.
Sampai akhirnya, mereka terpaksa disekolahkan dari rumah alias homeschooling.
"Kita akan mengizinkan selama mereka berobat, karena ada ketakutan dari ortu jika menjangkit ke orang lain," ucapnya.
Nuryadi memastikan ketiganya telah mendapat kartu Indonesia pintar (KIP). Setidaknya mereka bisa sekolah hingga kelas 6 SD.
Dari ketiganya, anak kedua bernama Arif yang paling gawat kondisinya. Kuku jari di tangannya sampai lepas dengan sendirinya.
"Ada dua anak yang penyakit kulitnya parah, berair dan kalau digaruk akan mengeluarkan darah," tuturnya.
Sehari-hari mereka tinggal di sebuah gang sempit, kawasan Sungai Awang, Banjarmasin Utara.
Tercemarnya lingkungan sekitar, diduga menjadi salah satu faktor pemicu munculnya penyakit tersebut.
Mereka selalu gatal-gatal.
Belakangan, informasi mengenai kondisi miris ketiganya beredar luas di media sosial. Viral.
Disdik maupun Dinas Kesehatan Banjarmasin pun turun tangan.
Namun soal diagnosis, sampai saat ini belum diketahui.
Hanya, Kadinkes Banjarmasin Ramadhan memastikan ketiganya sudah dibawa ke RSUD Sultan Suriansyah.
Orang tua perempuan si anak juga dibawa. Dicek oleh doktor khusus soal kejiwaannya.
“Kondisinya [kejiwaannya] tak stabil,” ujarnya.
Sementara ketiga anaknya ditangani doktor khusus penyakit kulit.
“Karena diagnosanya sudah level rumah sakit (RS)," pungkasnya.
Sampai berita ini diturunkan, Ramadhan memastikan observasi atas penyakit kulit apa yang menjangkit ketiganya masih berjalan.
Lantas, ke mana Sutadi saat ini? Sang ayah disebut-sebut telah melarikan diri lantaran sudah tak tahan mengurus ketiganya.