Di sisi lain, perombakan para pejabat Pentagon seolah menyeret militer yang selama tidak berpolitik ke dalam pusaran polemik selepas pemilihan presiden AS.
Selain itu, hal tersebut juga dinilai bisa membuat proses peralihan pemerintahan tidak berjalan mulus.
Setelah Esper dipecat, Trump mengangkat Direktur Pusat Kontra Terorisme Nasional, Christopher Miller, sebagai penggantinya.
Sejumlah bawahan Esper lantas menyatakan mengundurkan diri. Wakil Menhan AS Bidang Kebijakan, James Anderson, memutuskan mundur dari jabatannya pada Selasa (10/11/2020) pagi waktu setempat.
BACA JUGA : Update Hasil Pilpres AS 2020, Ketua DPR AS Sebut Joe Biden Presiden Terpilih, Trump Mulai Ditinggalkan
Dia langsung digantikan oleh Tata yang merupakan pensiunan perwira tinggi Angkatan Darat AS berpangkat terakhir brigadir jenderal.
Akan tetapi, Tata tidak akan menjabat sebagai pelaksana tugas Menhan AS, dan tetap mengisi jabatan yang ditinggalkan Anderson. Tata adalah seorang pensiunan jenderal yang dikenal loyal terhadap Trump.
Akan tetapi, dia bukan calon pejabat yang dilirik oleh Kongres, lantaran dua tahun lalu sempat mencuit melalui Twitter bahwa Islam adalah agama yang paling menindas dan penuh kekerasan.
Bahkan dia sempat mencuit Presiden Barack Obama sebagai pimpinan teroris. Namun, cuitan itu kemudian dihapus.
Pejabat Pentagon yang mundur selain Anderson adalah Wakil Menhan bidang Intelijen, Laksamana Madya (purnawirawan) Joseph Kernan.
Posisi Kernan lantas digantikan oleh Ezra Cohen-Watnick.
Kepala Staf Menhan AS, Jen Stewart, juga memutuskan mundur dan diganti oleh anak buah Miller, Kash Patel.