News

Pilot Disandera, Susi Pudjiastuti Pastikan Rute Perintis di Papua Aman

Founder Susi Air, Susi Pudjiastuti memastikan rute penerbangan pesawat yang dilintasi pilot Philip Mark Mehrtens di Papua merupakan rute perintis yang aman.

Featured-Image
Susi Pudjiastuti Founder Susi Air saat menggelar konferensi pers di Jakarta Timur.(Foto:apahabar/dianfinka)

bakabar.com, JAKARTA - Founder Susi Air, Susi Pudjiastuti memastikan rute penerbangan pesawat yang dilintasi pilot Philip Mark Mehrtens di Papua merupakan rute perintis yang aman.

Terlebih Susi Air telah terbang di rute perintis sejak 2012 yang sudah tak digunakan maskapai Merpati dan Lion Air.

"Mulai 2012 Susi Air dapat kontrak perintis dari pemerintah, maka kita terbangi rute-rute perintis karena 2012 Merpati dan Lion tidak terbang lagi, jadi kami dapat amanah dengan kontrak pemerintah dengan menerbangi rute perintis," ujar Susi saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (1/3).

Baca Juga: Pilot Masih Disandera , Susi Minta Maaf Penerbangan Logistik Berhenti

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) ini mengungkapkan rute di wilayah Paro, Nduga, dan Papua Pegunungan. Bahkan Susi Air terbang ke wilayah Paro selama bertahun-tahun.

"jadi kalau Paro itu  salah satu rute perintis dan kita terbang ke sana bertahun-tahun menerbangi rute perintis, rute perintis itu adalah salah satu rute yang ditentukan dalam kontrak dan harus diterbangi oleh Susi Air," jelasnya.

Oleh karena itu Susi mengaku terkejut pilotnya disandera dan pesawatnya dibakar di Lapangan Terbang Paro. Maka ia mengkhawatirkan keselamatan pilotnya.

Baca Juga: Pencarian Pilot Susi Air, Polda Papua Dukung Keterlibatan TNI AD

"Jadi dengan segala kehati-hatian apa yang terjadi ini adalah sebuah surprise dan saya sangat prihatin tidak habis pikir," sambungnya.

Kini Susi bersama pemerintah masih terus berjuang untuk melakukan pembebasan dan penyelamatan terhadap pilotnya yang disandera.

"Dan sekali lagi untuk saya pribadi statement saya adalah apapun kita berjuang untuk kebebasan dan kebaikan ya tentu dengan kebaikan bukan dengan mengambil kemerdekaan orang lain," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner