bakabar.com, KANDANGAN – Pertambangan tanpa izin (Peti) dianggap sudah mengekspolitasi 3.000 an ton batubara di Gunung Madang. Akibatnya kini situs cagar budaya Benteng Madang di lokasi itu, terancam lenyap.
Situs cagar budaya Benteng Madang, terletak di Desa Madang, Kecamatan Padang Batung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).
Sebuah gunung bernama Madang, merupakan peninggalan bersejarah perjuangan Tumenggung Antaludin melawan penjajah Belanda.
Di Gunung Madang itulah dijadikan benteng pertahanan pejuang, kala melawan penjajah tahun 1859-an.
Baca Juga : Membahayakan Pengendara, Warga Berjaga di Jembatan Sungai Kupang HSS
Sebagai pengingat tonggak sejarah, di puncak Gunung Madang didirikan replika benteng oleh pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).
Sebagian masyarakat menganggap Benteng Madang merupakan satu kesatuan dengan Gunung Madang. Namun kini keberadaan cagar budaya Benteng Madang terancam lenyap.
Pasalnya sejak awal Oktober 2020 lalu, aktivitas Peti mulai beroperasi mengeruk batubara di Gunung Madang yang merupakan peninggalan sejarah itu.
Tepatnya, sekira 50 meter dari pintu gerbang menuju replika Benteng Madang.