BKKBN Kalsel

Peringati Hari Kontrasepsi Sedunia, BKKBN Kalsel Launching Gerakan Haragu Banua

apahabar.com, BANJARMASIN – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Kalimantan Selatan melaunching gerakan “Haragu Banua” dalam…

Featured-Image
BKKBN Launching Gerakan Haragu Banua dalam rangka menyambut Hari Kontrasepsi Sedunia. Foto-istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Kalimantan Selatan melaunching gerakan “Haragu Banua” dalam rangka memperingati hari kontrasepsi sedunia di halaman kantor BKKBN, Jumat (25/9) pagi.

“Hari kontrasepsi sedunia ini mengingatkan kepada masyarakat agar jangan sampai tidak ber-KB, sekaligus launching Haragu Banua,” ungkap Kepala BKKBN Kalsel, Ramlan kepada awak media.

Gerakan “Haragu Banua” secara resmi dikeluarkan melalui SK Gubernur. Menurut Ramlan, gerakan ini bermaksud untuk memelihara daerah dengan mewujudkan capaian alat kontrasepsi jangka panjang (MKJP).

“Melalui MKJP tentunya kehamilan tidak diinginkan tidak akan terjadi. Karena metode ini berjangka lama, beda dengan pil atau suntik, ” papar dia.

img

Dari kehamilan tidak diinginkan, maka akan berdampak pada kasus stunting pada anak. Sebab, persiapan ibu dinilai penting untuk membentuk kelahiran yang sehat.

“Karena itu penting sekali dikenalkan kesehatan reproduksi, ” lanjutnya

Pembentukan “Haragu Banua” menjadi upaya BKKBN untuk meningkatkan capaian penggunaan alat kontrasepsi di Kalsel. Di tingkat nasional, Kalsel tercatat paling rendah dari seluruh provinsi dengan capaian MKJP sebesar 10,91 persen.

“Sementara target MKJP Nasional 24 persen, jadi ketinggalan sekali,” sebutnya

Salah satunya yaitu lewat pemberian apresiasi kepada pelayan KB. Dengan memberikan hadiah untuk para akseptor, PLKB dan Bidan.

“Kami laksanakan gebyar pelayanan KB berhadiah, ” pungkasnya.

Launching “Haragu Banua” dikemas dengan acara senam pagi bersama para mitra kerja. Acara ini juga sekaligus penyerahan hadiah perlombaan jingle BKKBN secara nasional yang dimenangkan oleh 2 orang perwakilan dari Kalsel.

Kepala Dinas Kesehatan Kalsel yang diwakili, Didi Ariyadi mengatakan program ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan KB.

“Ini membantu menurunkan angka kematian ibu dan anak. Kami akan terus komitmen dalam meningkatkan cakupan KB. Mudahan masyarakat semakin menyadari agar menunda persalinan hingga wabah Covid-19 diangkat, ” kata Didi.

img



Komentar
Banner
Banner