Opini

Peran Besar Para Influencer di Tengah Wabah

Oleh: Dhea Hasna Fairuz KONDISI ekonomi yang terpuruk karena wabah Covid-19 sangat membebani nyaris semua lapisan…

Featured-Image
Ilustrasi. Infografis-apahabar.com/Zulfikar

Oleh: Dhea Hasna Fairuz

KONDISI ekonomi yang terpuruk karena wabah Covid-19 sangat membebani nyaris semua lapisan masyarakat di Indonesia.

Banyak orang terdampak karenanya. Namun, beberapa pihak yang paling merasakan dampaknya adalah mereka mereka yang harus mencari rezekinya di luar rumah seperti pedagang, tukang ojek, sopir taksi, dan sejumlah kelompok masyarakat lainnya.

Kondisi itu nampak makin buruk setelah pemerintah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah. Daya beli menurun. Pendapatan para pedagang pun turun drastis.

Namun, di tengah terpuruknya kondisi ekonomi, kita melihat masih ada secercah harapan. Sebab ada sebagian orang yang sedang berlomba untuk berbuat kebaikan. Misalnya seperti membagikan sembako dan alat pelindung diri (APD) kepada orang yang membutuhkan.

Jika kita melihat Indonesia hari ini, ada banyak influencer yang melakukan hal tersebut. Influencer adalah mereka yang memiliki banyak follower di media sosial. Biasanya, segala aksi dan ucapan yang mereka lakukan mudah diikuti oleh para pengikutnya.

Peran influencer yang aktif di YouTube, Instagram, Facebook, dan media sosial lainnya memang sangat besar dalam kondisi seperti saat ini. Mereka bahkan bisa mengajak followernya untuk menggalang dana demi membantu penanggulangan Covid-19. Dan mestinya apa yang mereka lakukan disyukuri oleh pemerintah.

Rachel Vennya barangkali bisa menjadi contohnya. Influencer yang memiliki pengikut 4,7 juta orang di Instagram itu melakukan penggalangan dana untuk membantu rumah sakit yang sangat membutuhkan APD.

Dana yang dihasilkan dari penggalangan dana yang dia lakukan kurang lebih Rp 9 miliar melalui Kitabisa.com. Dari dana pribadinya, Rachel Vennya juga menyumbangkan Rp 775 juta. Dana itu juga diperuntukkan untuk membantu pengadaan APD.

Hal berbeda dilakukan Awkarin dengan pengikut Instagram sebanyak 5,4 juta orang. Tak hanya melakukan penggalangan dana, ia juga langsung terjun ke lapangan sebagai relawan untuk melakukan penyemprotan disinfektan pada fasilitas umum.

Tak hanya kali ini saja, Awkarin sudah beberapa kali turun ke lokasi untuk menjadi relawan. Misalnya seperti saat terjadi tsunami di Palu atau saat terjadi kebakaran hutan di Kalimantan Tengah.

Yang paling fenomenal tentu saja Baim Wong. Selain terkenal karena kedermawanannya, saat ini Baim Wong juga sedang melakukan Gerakan Masker Gratis (GEMAS) yang mengajak semua orang untuk menggunakan masker.

Kita bisa melihat apa yang dilakukan para influencer itu juga berdampak langsung kepada masyarakat, sehingga banyak warga yang ikut berlomba-lomba melakukan penggalangan dana.

Sayangnya ada beberapa oknum influencer yang melakukan tindakan yang sangat tidak patut untuk dicontoh. Misalnya seperti seorang pemuda yang melakukan prank kotak sembako berisi sampah.

Baru-baru ini ada berita dari seorang selebgram dan YouTuber yang menyepelekan virus Covid -19. Ia bahkan mengaku jarang cuci tangan dan jarang menggunakan masker. Sebuah pernyataan yang tentu saja membuat banyak masyarakat merasa geram, meski pernyataannya itu kemudian diakhiri dengan minta maaf. Tapi apa yang sudah dia ucapkan dikhawatirkan akan memberi contoh buruk bagi masyarakat luas.

Pernyataan itu juga mengundang reaksi dari beberapa dokter yang menyebut para influencer tidak menghargai perjuangan tenaga medis. Para dokter khawatir tindakan itu membuat masyarakat menyepelekan virus Corona yang sudah membunuh banyak korban jiwa.

Oleh sebab itu, kita yang sudah mengetahui bagaimana hebatnya peran influencer hendaknya dapat memfilter, mana yang baik dan mana yang tidak patut untuk dicontoh. Dan hendaknya kita selalu mengikuti apa kata pemerintah, seperti imbauan #dirumahsaja, cuci tangan pakai sabun, memakai masker saat berada di luar rumah, memakan makanan bergizi, dan berolahraga secara rutin.

Sekali lagi, jangan pernah menganggap remeh Covid-19. Sebab, virus itu dapat membahayakan diri kita sendiri, keluarga, dan orang-orang terdekat kita.

*
Penulis adalah mahasiswa Fakultas Hukum dan anggota Lembaga Pengkajian,Penalaran, dan Diskusi Hukum (LP2DH).

===================================================================================

Isi tulisan sepenuhnya tanggung jawab pengirim.



Komentar
Banner
Banner