bakabar.com,JAKARTA - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo selesai menjalani pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung Pusat Edukasi AntiKorupsi KPK, Jakarta, Senin (19/6) siang.
Adapun pemeriksaan Syahrul Yasin Limpo dilakukan berdasarkan dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian. Kader Partai NasDem itu menjalani pemeriksaan sejak pukul 09.30 hingga 13.15 WIB.
"Hari ini saya memenuhi panggilan dari KPK yang selama ini dua kali sebelumnya dipanggil, saya dalam kegiatan yang terkait kegiatan negara Rapat Kerja dan Penas (pekan nasional), dan terakhir saya harus ke India dalam forum G20, dan banyak pertemuan yang harus dilakukan atas nama negara," kata Syahrul saat ditemui wartawan usai menjalani pemeriksaan.
Baca Juga: Mentan Syahrul Yasin Limpo Penuhi Pemanggilan di KPK!
Syahrul mengaku, pemeriksaannya hari ini berjalan secara profesional. Dia menegaskan akan kooperatif dalam pemeriksaan selanjutnya.
"Alhamdulillah ini sudah jalan, dan saya sudah diperiksa secara profesional, saya berterima kasih, dan saya tetap akan kompromi, akan koopeatif, kapan pun dibutuhkan saya siap hadir," katanya.
Sebelumnya, Syahrul Yasin Limpo dijadwalkan KPK untuk menghadiri pemeriksaan pada Jumat (16/6) lalu. Kendati demikian, Syahrul dikabarkan tidak bisa menghadiri pemeriksaan tersebut dan bertandang ke India untuk mengikuti kegiatan G20.
“Informasi yang kami terima, benar yang bersangkutan tidak bisa hadir memenuhi undangan tim penyelidik KPK pada hari ini (16/6) karena ada agenda lain yaitu menghadiri acara G20,” ujar Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri, Jumat (16/6).
Baca Juga: Mentan Syahrul Yasin Limpo Tak Gentar Jika 'Dikriminalisasi' KPK!
Sebelumnya, KPK pun mengirimkan undangan kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk hadir di Gedung Merah Putih KPK pada Senin (19/6) guna memberi keterangan terkait kasus penyelidikan dugaan korupsi di Kementerian Pertanian.
Ali Fikri mengatakan bahwa KPK berharap dan meyakini Syahrul Yasin dapat memenuhi undangan dari tim penyelidik KPK.
"Karena tentu permintaan keterangan ini dibutuhkan, sehingga segera kami dapat melakukan analisis dan menentukan sikap dari seluruh hasil proses penyelidikan yang sedang KPK lakukan ini," ujar Ali Fikri dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (16/6).
