bakabar.com, JAKARTA - Menteri ESDM Arifin Tasrif menyatakan pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) akan menjadi program prioritas dalam proyek yang didanai dari skema kemitraan Just Energy Transition Partnership (JETP).
“Yang menjadi target utama, pengurangan emisi yang cukup signifikan yakni dari PLTU. Tapi dalam JETP ini tidak ada capture, nanti akan ada dari skema yang lain,” kata Arifin saat ditemui dikantornya, Jumat (17/2).
Untuk agenda pelaksanaan pensiun dini PLTU sendiri, Kementerian ESDM memastikan susunannya akan segera rampung. Nantinya, usai pensiun pembangkit akan diganti dengan energi yang lebih bersih.
Selain pensiun dini PLTU, gasifikasi kata arifin, menjadi salah satu program yang diprioritaskan dari pendanaan JETP.
Baca Juga: Sekretariat JETP Resmi Beroperasi, Luhut Yakin Indonesia Percepat Transisi Energi
"Yang menjadi target utama, pengurangan emisi yang cukup signifikan. Itu dari PLTU, tapi dalam JETP ini tidak ada capture. Nanti akan ada dari skema yang lain,” ungkapnya.
Menteri Arifin menambahkan, "Nanti kami lihat, mudah-mudahan bisa masuk JETP. Terutama sumber pendanaannya. Kan, kami ingin sumber pendanaannya kompetitif sehingga bisa ekonomis," imbuhnya.
Selanjutnya, dalam waktu enam bulan ke depan Sekretariat JETP akan melalukan sejumlah hal, seperti menyelesaikan roadmap pensiun dini pembangkit listrik tenaga batu bara, memobilisasi investasi dan mendukung mekanisme pembiayaan yang dituangkan dalam Comprehensive Investment Plan (CIP).
"Sekretariat JETP telah terbentuk dan resmi berkantor di Kementerian ESDM, tempat ini akan menjadi pusat informasi, perencanaan dan koordinasi, serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaan proyek JETP seperti yang diinstruksikan oleh Tim Gugus Tugas," paparnya.
Baca Juga: Sekretariat JETP Resmi Terbentuk, Siap Wujudkan Pendanaan Transisi Energi
Senada, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana mengatakan Sekretariat JETP akan beroperasi mulai Jumat 17 Februari 2023.
"Beberapa kegiatan yang nanti akan menjadi kegiatan utama JETP, yakni yang pertama tentunya pengembangan energi bersih, secara khusus untuk energi terbarukan," ujar Dadan.
Selanjutnya adalah percepatan pensiun PLTU batubara, dan yang ketiga adalah program-program untuk membantu peningkatan efisiensi energi.
"Ini ada di dalam joint statement, termasuk pengembangan industri pendukung EBT di Indonesia, jadi tidak hanya membangun dari sisi pembangkit, tapi juga membangun dari sisi industrinya di sini," pungkasnya.