Hewan Kurban

Penjualan Hewan Kurban, Pedagang di Srengseng: Tahun Ini Lebih Baik

Perayaan Iduladha 2023 menjadi momen istimewa untuk meraup cuan bagi para pedagang hewan kurban di daerah Srengseng, Jakarta Barat.

Featured-Image
Kambing kurban yang sudah dicek Disperpa Kota Magelang (Apahabar.com/Arimbihp)

bakabar.com, JAKARTA - Perayaan Iduladha 2023 menjadi momen istimewa untuk meraup cuan bagi para pedagang hewan kurban di daerah Srengseng, Jakarta Barat. Beberapa hari sebelum perayaan Iduladha hingga setelahnya, pembeli selalu ramai.

Rafli, salah seorang penjual hewan kurban di kawasan Srengseng mengamini hal itu. Menurutya, penjualan hewan kurban tahun ini jauh lebih baik ketimbang tahun-tahun sebelumnya.

"Kalau untuk tahun ini Alhamdulillah jauh lebih baik daripada tahun sebelumnya. Tahun kemarin untuk sapi ada penyakit PMK mas, jadinya pembeli agak mikir. Kalau tahun ini kan sudah tidak ada," ujar Rafli saat berbincang kepada bakabar.com, Minggu (2/7).

Selain itu, kata Rafli, "Hewan kurbannya sudah divaksinasi, jadi alhamdulillah omzet tahun ini, kalau di kandang saya untuk penjualan."

Baca Juga: Warga Jakarta Diminta Tak Buang Limbah Hewan Kurban Sembarangan

Untuk tahun ini, Rafli mengakui, dirinya mendapatkan hewan kurban jenis kambing dari wilayah Lampung. Menurutnya, kambing asal Lampung terkenal sehat dan kondisinya baik.

Adapun hewan kurban jenis sapi, diambil langsung dari peternak di Jawa Tengah dan Bima. "Sapi saya rata-rata dari Jawa sama langsung dari kota Bima. Alhamdulillah sih, kalau kita udah kenal pasar di sana," tuturnya.

Untuk keuntungan, Rafli mengungkapkan besarannya bervariasi. Mulai dari Rp500 ribu hingga Rp1 juta. Hal itu didasarkan pada berat dan kondisi hewan kurban yang dijual.

"Beda-beda kalau soal keuntungan, karena saya mainnya tuh ngurut, dan juga main subsidi silang. Satu hewannya bisa 500-700 ribu," paparnya.

Baca Juga: Kabupaten Tangerang Labeli Hewan Kurban Aman Dikonsumsi Saat Iduladha

Selain itu, Rafli mengakui jika dirinya tidak berani mengambil margin keuntungan terlalu besar. Alasannya, ia lebih menginginkan dagangannya cepat laku, karena ada biaya operasional yang  harus ditanggung.

"Saya nggak mau terlalu banyak ambil untung, yang penting dagangan saya laku. Bisa bayar pekerja, sewa lahan, udah alhamdulillah," ujarnya.

Lebih jauh, Rafli menuturkan soal keunggulan dagangan hewan kurban miliknya, yakni terkait vaksinasi. Ia menegaskan, seluruh hewan kurban miliknya, baik kambing maupun sapi telah divaksinasi. Karena itu ia menjamin kondisi hewan yang dijual seluruhnya sehat.

"Alhamdulillah juga nggak ada yang sakit atau gimana saat sampai di Jakarta dari lampung juga sehat semua. Kalau saya memang agak perhatian, karena demi kepuasan dan kepercayaan pelanggan," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner