bakabar.com, BANJARBARU - Pengelolaan perpustakaan di Banjarbari menarik minat DPRD Kabupaten Kediri untuk datang dan melakukan studi komparatif.
Kedatangan mereka disambut Komisi I DPRD Banjarbaru, Senin (6/5), bersama Slamet Riyadi selaku Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Banjarbaru.
"Didampingi Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Banjarbaru untuk menjelaskan berbagai fasilitas dan sarana prasarana yang tersedia," papar anggota Komisi I DPRD Banjarbaru, Iriansyah Ganie, Jumat (31/5).
Adapun hal yang disampaikan terkait sejumlah fasilitas dan sarana prasarana di perpustakaan untuk melayani masyarakat.
Juga dijelaskan bahwa Pemkot Banjarbaru memiliki tiga perpustakaan di kecamatan, selain satu perpustakaan induk di Jalan Wijaya Kusuma.
"Kami juga memaparkan perpustakaan keliling di pasar dan tempat bermain anak, serta tempat khusus membaca di Mal Pelayanan Publik yang dilengkapi buku konvensional maupun digital," jelas Iriansyah.
Kelebihan lain di Perpustakaan Banjarbaru adalah ruang baca umum yang menyediakan akses khusus difabel berupa buku dengan huruf braille, termasuk ruang baca dan ruang bermain anak.
"Perpustakaan Banjarbar juga memiliki fasilitas studio mini yang mungkin belum tersedia di tempat lain. Berkapasitas 50 tempat duduk, studio mini dibuka setiap Senin dan Kamis untuk memutar film-film edukasi," lanjut Iriansyah.
"Adapun fasilitas terbaru berupa kafe literasi yang bisa digunakan sebagai ruang baca sekaligus tempat makan dan minum, sehingga pengunjung lebih nyaman di perpustakaan," imbuhnya.
Sementara Sekretaris Komisi I DPRD Kediri, M Lukman, berterima kasih atas penjelasan berbagai fasilitas dan sarana prasarana yang sudah disiapkan Pemkot Banjarbaru di Perpustakaan.
“Kelebihan gedung perpustakaan yang dimiliki Pemko Banjarbaru diupayakan dapat diterapkan di Kediri, sehingga fungsi dan manfaat perpustakaan sesuai dengan peruntukan," pungkasnya.