Manfaatkan Momentum Haul Ulama
Kedatangan dua bacapres selama dua hari dalam waktu bersamaan di Jember, setidaknya bisa menjadi pembacaan peta politik perdana untuk melihat kekuatan keduanya.
Sebab, pada tanggal 6 dan 7 sudah jadi catatan tiap tahun bakal ada Haul Habib Sholeh di Tanggul yang selalu menyedot ribuan orang untuk datang dari berbagai daerah di Indonesia.
Kendati Ganjar tidak datang ke Haul Habib Soleh, namun bisa jadi juga masuk dalam kalkulasi PDIP.
Baca Juga: Usai Hadiri CFD, Ganjar Cicipi Nasi Pecel Sayur Lodeh Khas Jember
"PDIP punya para tokoh politik, punya relasi sosial kultural panjang kepada jejaring kyai santri di Jember," katanya.
Singkatnya, dengan banyaknya pondok pesantren di Jember, budaya santri mengikuti sikap kyai juga masih tinggi.
"Kekuatan Nahdliyin yakni kekuatan kultural. Takdzimnya kepada kyai, bisa mempengaruhi preferensi dan sikap politik santri," ujar alumnus S3 Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia itu.
Lebih lanjut, Iqbal menilai agenda politik Ganjar-Anies di Jember dipastikan akan berulang, apalagi tahapan pemilu masih panjang. Idealnya, safari politik ke pondok pesantren akan berlangsung jelang masa pemilihan.
"Saya yakin, Ganjar dan Anies juga akan datang lagi ke Jember untuk melakukan kembali safari pesantren, kyai," ujarnya.
"Prabowo kalau ditetapkan KPU, sangat mungkin akan datang ke Jember," tambahnya.
Baca Juga: Potensi Tak Kondusif, Rencana Anies Baswedan ke CFD Jember Bareng Ganjar Pranowo Batal
Karena itu, kunjungan Anies-Ganjar, dan potret calon pemimpin lainnya ke Jember bisa dikatakan tidak hanya momentum 5 tahunan sekali.
Menurutnya, sejak Pemilu mulai tahun tahun 1999, 2004, 2009, 2014 dan 2019, para elite politik sudah sering melakukan kunjungan tidak hanya di tahun politik. Mereka bisa saja terus menggodok kebijakan pembangunan di pondok pesantren.
"Yang saya amati, tokoh tokoh politik selalu merawat konstituen daerahnya masing-masing. Kalau cuma 5 tahun sekali dan kemudian dilupakan, mustahil," jelasnya