LIFESTYLE

Penderita TBC Boleh Berpuasa, Asal…

Bukan berarti pasien TBC sama sekali tidak boleh berpuasa. Mereka bisa menjalankan ibadah tahunan ini asalkan asupan nutrisi dan konsumsi obat tetap terpenuhi

Featured-Image
Dokter Spesialis Paru, Fathiyah Isbaniah, dalam Webinar World TB Day, Kamis (30/3). Foto: tangkapan layar

bakabar.com, JAKARTA - Setiap umat Muslim wajib berpuasa di bulan Ramadan. Namun, Islam memberikan kelonggaran untuk tidak melakukan saum bagi orang yang sedang sakit, termasuk para penderita tuberkulosis (TBC).

Dokter Spesialis Paru, Fathiyah Isbaniah, mengatakan pasien TBC sejatinya bisa mendapat keringanan dengan tidak berpuasa dan menggantinya di hari lain. Ini umumnya berlaku bagi penderita TBC resistan obat.

Sebabnya, efek samping dari obat yang dikonsumsi tergolong berat. “Jika memang berat, saya anjurkan tidak berpuasa terlebih dahulu,” ungkap Fathiyah dalam Media Webinar World TB Day yang digelar PT Kalbe Farma Tbk, Kamis (30/3).

Meski begitu, bukan berarti pasien TBC sama sekali tidak boleh berpuasa. Mereka bisa menjalankan ibadah tahunan ini asalkan asupan nutrisinya, seperti protein, vitamin, dan mineral, tetap terpenuhi.

Fathiyah mengingatkan pasien TBC untuk tidak mengonsumsi fast food, baik ketika berbuka puasa maupun sahur. Sebab, kekurangan gizi pada penderita TBC justru bisa memperparah penyakit tersebut.

Selain itu, penderita TBC juga harus tetap mengonsumsi obatnya sehari sekali. Kalau di hari biasa obat diminum pada waktu pagi, maka saat Ramadan bisa disiasati menjadi saat sahur.

“Minum obat 1 jam hingga 30 menit sebelum sahur,” paparnya.

Lebih rinci, Fathiyah menjelaskan pasien TBC yang mendapatkan dosis obat kombinasi terpadu dapat diminum sebelum sahur. Sedangkan, untuk dosis obat lepasan, dapat diminum dua tablet sebelum sahur dan dua tablet usai salat tarawih.

Editor


Komentar
Banner
Banner