bakabar.com, MARTAPURA - Peningkatan pengidap tubercolusis (TBC) di Indonesia yang menjadi perhatian serius pemerintah pusat, juga menjadi fokus Pemkab Banjar.
Dalam pertemuan pembentukan Tim Percepatan Penanggulangan TBC yang melibatkan lintas sektor dan lintas program, Senin (2/12) pagi, Bupati H Saidi Mansyur meminta jajaran turut bekerja sama dan mendukung mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, dan berdaya saing.
Dijelaskan bahwa dalam Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan TBC, telah menetapkan target dan strategi nasional eliminasi TBC 2030 di Indonesia.
Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk menjamin setiap warga negara memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan. Karena kesehatan merupakan hal yang sangat menentukan dalam kehidupan manusia.
“Menjelang akhir tahun 2024, TBC masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang sangat serius di Indonesia. Berdasarkan data Global TB Report 2023, Indonesia menempati posisi kedua jumlah kasus TBC terbanyak di dunia setelah India. Setiap tahunnya, diperkirakan terdapat 1.060.000 kasus TBC dan 134.000 kematian akibat penyakit tersebut di Indonesia,” ungkapnya.
Lebih jauh Saidi menambahkan Penanganan TBC merupakan salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) atau quick win yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Terkait program tersebut, Kementerian Kesehatan sudah melakukan beberapa langkah penanggulangan cepat TBC, salah satunya adalah dengan skrining. Maka dari itu Kementerian Kesehatan akan meningkatkan deteksi terhadap pasien TBC.
“Semua pihak perlu bekerjasama dalam mendukung perwujudan target penemuan kasus maupun pelayanan standar di masyarakat dengan upaya maksimal untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat produktif dan berdaya saing, khususnya masyarakat Kabupaten Banjar,” harap Saidi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, Yasna Khairina, mengatakan capaian indikator penanggulangan penyakit TBC di Banjar tahun 2024 masih di bawah standar nasional.
Data menunjukan capaian target nasional 10.000 orang baru mencapai 8.379 atau 83,38 persen dari target 100 persen.
“Dari pertemuan lintas sektor ini, dapat dirumuskan penanggulangan TBC di Banjar dengan mendengar masukan atau usulan para pemangku kepentingan, serta merumuskan bersama program kerja,” beber Yasna.
"Diharapkan Tim Percepatan Penanggulangan TBC berperan optimal dan melakukan langkah–langkah efektif dengan strategi yang tepat dan jelas, sehingga dapat mewujudkan Banjar eliminasi TBC 2030," tutupnya.