bisnis

Pendapatan Twitter Tergerus 42 Persen, Pasca Dikuasai Elon Musk

Pendapatan Twitter, tergerus hampir 42 persen pasca dikuasai oleh Elon Musk. Pasalnya banyak perusahaan iklan yang memilih hengkang dari sosial media tersebut.

Featured-Image
Elon Musk Luncurkan Genakan untuk Twitter (Foto: BGRIndia)

bakabar.com, JAKARTA – Pendapatan Twitter.Inc, tergerus hampir 42 persen pasca dikuasai oleh Elon Musk. Pasalnya banyak perusahaan iklan yang memilih hengkang dari sosial media tersebut.

Sebanyak ratusan perusahaan pemasang iklan teratas di Twitter, membatasi kegiatan periklanannya dengan mengurangi pengeluaran pada media sosial tersebut.

Dilansir dari Router, data Pathmatics menunjukkan bahwa sebanyak 14 dari 30 pengiklan teratas Twitter, sudah menghentikan kegiatan bsinsinya pada platform tersebut.

Diketahui, Elon Musk telah melakukan pembelian perusahaan Twitter pada 27 Oktober 2022. Ia menghabiskan uang sebanyak Rp685 triliun atau sebesar USD 44 miliar, untuk akuisisi perusahaan tersebut.

Baca Juga: Destinasi Liburan 'Murmer' di Jaksel Untuk Rayakan Imlek 2023

Setelah pengambilalihan kepemilikan, sebanyak empat pengiklan mengurangi pengeluaran antara 92-98,7 persen. Pengeluaran tersebut diperkirakan terjadi sejak Elon Musk belum mengakuisisi perusahaan hingga akhir tahun 2022.

Secara keseluruhan pembelian iklan oleh 30 perusahaan teratas turun sebesar 42 persen menjadi USD 53,8 juta atau setara dengan Rp810 miliar antara bulan November sampai dengan Desember.

Di sisi lain, sebanyak enam dari 30 perusahaan tersebut dikabarkan melakukan peningkatan kegiatan iklan pada Platform Twitter. tapi, berlum ada laporan resmi dari Twitter terkait aktivitas iklan keenam perusahaan tersebut.

Pathmatics memantau data tersebut, melalui teknologi yang melacak iklan di browser desktop dan aplikasi Twitter serta teknologi yang meniru pengalaman pengguna.

Baca Juga: Indonesia Terbuka untuk Turis China demi Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Tapi, pihaknya menilai perkiraan data tersebut, belum memperhitungkan kesepakatan yang mungkin diterima pengiklan dari Twitter atau tren dan akun yang dipromosikan.

Sehingga bisa terjadi perbedaan antara data dari Pathmatics dengan laporan keuangan resmi milik Twitter.

Terkait dengan data yang dikeluarkan Pathmatics, sampai dengan saat ini, Pihak Twitter belum menyampaikan tanggapannya.

Dalam acara November di Twitter Spaces, Musk menangani masalah klien yang menghentikan iklan dan mengatakan bahwa dia memahami jika pengiklan ingin memberikannya waktu sebentar.

Musk juga mengatakan bahwa cara terbaik untuk melihat bagaimana hal-hal berkembang di Twitter hanyalah dengan menggunakan Twitter.

Editor


Komentar
Banner
Banner