Pengembangan Industri Pariwisata

Indonesia Terbuka untuk Turis China demi Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Pemerintah buka pintu kepada wisatawan asing yang ingin berkunjung ke Indonesia, sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Featured-Image
Presiden Jokowi berangkat dari Dermaga Mega Mas, Kota Manado, Sulut, menuju Dermaga Pulau Bunaken, Jumat (20/01/2023). (Foto: Dok.Humas Setkab)

bakabar.com, JAKARTA - Pemerintah membuka pintu lebar-lebar kepada wisatawan asing yang ingin berkunjung ke Indonesia, sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di bidang pariwisata. Tak terkecuali bagi wisatawan asal China.

Presiden Jokowi telah membebaskan kunjungan turis asal China untuk berkunjung ke Indonesia, meskipun negeri tirai bambu itu sedang menghadapi pandemi COVID-19. Bahkan,turis asal China diperbolehkan berkunjung tanpa melakukan isolasi.

"Kita membuka untuk turis semua negara, tanpa kecuali. Termasuk China. Silakan," ujar Jokowi usai melakukan kunjungan di Kawasan Wisata Bunaken, dikutip Sabtu (21/1).

Menurutnya, para turis asing itu telah melalui sejumlah protokol kesehatan yag ketat sejak di negaranya. Oleh karena itu, Indonesia tidak terlalu khawatir, karena hanya turis yang benar-benar sehat yang diizinkan berlibur ke luar negeri.

"Sekali lagi, kita terbuka untuk turis dari manapun, tapi yang kita lihat akan banyak dari Tiongkok, dan yang paling penting protokol kesehatan," katanya.

Presiden menambahkan, "Di Tiongkok saya melihat sendiri, yang mau keluar sudah dicek semuanya oleh negara mereka, jadi kita enggak perlu khawatir," ungkapnya.

Sementara itu, sejumlah negara secara tegas menerapkan pembatasan atas kedatangan warga China ke wilayahnya. Negara-negara tersebut, diantaranya Maroko, Amerika, Jepang, Malaysia, dan Korea Selatan. 

Hal itu lantaran China dianggap tidak transparan terhadap data kasus COVID-19 di negaranya, mengingat masih tingginya penyebaran COVID-19.

Indonesia harus membuka gerbang wisata selebar-lebarnya untuk semua turis asing, tak terkecuali turis China. Hal itu terlihat dari meningkatnya kunjungan turis asal negeri tirai bambu itu ke Manado, Sulawesi Utara.

"Saya melihat di awal bulan Februari ini akan berbondong-bondong, ramai turis dari Tiongkok akan masuk ke Manado, masuk ke Sulawesi Utara," imbuhnya.

Saat ini, pemerintah telah memperbaiki sejumlah infrastruktur di Manado untuk mendukung pariwisata. "Sudah ada 50 homestay yang disiapkan untuk mengakomodasi para turis asing," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner