bakabar.com, JAKARTA - Aktivitas pemuda di Koja, Jakarta Utara menarik perhatian karena aktif dalam membangunkan warga untuk sahur dengan bernyanyi begitu nyaring menggunakan pengeras suara.
Hal ini tampak dilakukan para pemuda dari Karang Taruna RT 09/03 Kelurahan Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara, Selasa (28/3).
Mereka yang menamakan Kelompok Beringin Malam turut serta membangunkan masyarakat untuk sahur dalam menjalani ibadah puasa Ramadan 1444 H.
Baca Juga: Polsek Cibinong Bubarkan Gerombolan Pemuda Guna Antisipasi Tawuran
Para pemuda tak ingin melakukan tawuran sebagaimana pemuda di daerah lain jelang sahur. Tetapi mereka justru asyik berjalan sambil bergoyang menyusuri gang-gang sempit pemukiman di Jalan Pembangunan II, RT 09/03 Rawa Badak Utara untuk membangunkan warga.
Salah seorang pemuda, Putra Zul Padilah (25) menerangkan bahwa ia bersama rekannya membangunkan warga untuk sahur dengan cara yang unik. Mereka menyalakan pengeras suara dan berdendang bersama untuk membangunkan sahur.
Baca Juga: Polresta Banyuwangi Sita Puluhan Botol Arak di Awal Ramadan
"Ide awalnya setiap bulan puasa memang wajib anak-anak muda kita bangunin sahur, cuman kita konsepnya beda nggak pakai bedug, kita pakai speaker bluetooth aja lebih simpel aja ya," kata Zul saat ditemui di lokasi, Selasa (28/3).
Ia menambahkan selain memastikan warga agar tak bangun kesiangan, mereka menunjukkan bahwa anak-anak muda dapat berkegiatan positif dibandingkan melakukan tawuran.
"Tujuannya untuk membangunin orang sahur dan biar mereka juga melihat anak-anak muda ini bagus, daripada kita tawuran nggak jelas lebih baik kita bangunin sahur aja," ucap Zul.
Cara unik para pemuda membangunkan sahur ini direspons positif oleh salah seorang warga RT 09 RW 03 Rawa Badak Utara, Ngatinah (45).
Baca Juga: Terlibat Tawuran, Empat Remaja di Bogor Berhasil Diamankan Polisi
Menurut Ngatinah, dirinya senang melihat inisiatif anak-anak muda yang berkeliling membangunkan sahur dengan cara sangat menarik dan menyenangkan.
"Senang sekali, kan kita jadi pada bangun nggak kesiangan sahurnya. Kayak gini baru bulan puasa tahun ini aja ya, bagusan kayak gini daripada tawuran mendingan bangunin sahur, dapat pahala juga," ucapnya.
Ngatinah sendiri merasa tidak terganggu dengan cara anak-anak muda membangunkan sahur. Sebab momen bulan Ramadan harus dipakai untuk membahagiakan sesama dibanding harus membahayakan orang lain misalnya lewat aksi tawuran.
"Nggak keganggu kok, saya malah senang sekali dibangunin rumah saya juga kan didatengin, seru lah gitu caranya unik pakai lagu pakai speaker gitu ya," pungkasnya.