bakabar.com, KUALA KAPUAS - Memperingati Hari Jadi ke-217 Kota Kuala Kapuas dan HUT ke-72 Pemkab Kapuas 2023, kembali digelar ritual adat balian dan mamapas lewu, Jumat (17/3).
Kegiatan ritual adat balian dan mamapas lewu yang berlangsung di Balai Basarah Panampung Penyang Jalan Melati Kuala Kapuas dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Bupati Kapuas Bidang Pemerintahan dan Hukum Setda Kapuas Drs Yunabut.
Yunabut mengatakan ritual adat ini tentunya bermakna sangat dalam khususnya bagi masyarakat dayak ngaju Kabupaten Kapuas.
"Bahwa kita bermohon kepada yang maha kuasa, sekaligus juga untuk memberikan bimbingan, perlindungan dan berkah kepada kita semua," katanya.
Sehingga lanjut Yunabut, apa pun kegiatan yang dilakukan di daerah ini bisa berjalan secara baik dan bisa memberikan manfaat dan hasil yang baik.
"Tentu ini dilandasi dengan rasa kebersamaan masyarakat Kapuas pada umumnya untuk menghargai, menghormati dan saling menjaga toleransi antar sesama," ucap Yunabut.
Sementara itu salah satu rohaniawan, Sulatin, mengatakan ritual adat ini dilaksanakan setiap memperingati hari jadi Kota Kuala Kapuas dan HUT Pemkab Kapuas.
Adapun ritual balian batahur sawut lewu artinya adalah harapan kepada Ranying Hatala Langit (Tuhan Yang Maha Esa) dan beserta leluhur yang ada.
"Untuk melindungi masyarakat Kabupaten Kapuas agar terhindar dari masalah-masalah yang berat yang diluar dugaan atau kemampuan kita manusia," kata Sulatin.
Sedangkan ritual mampas lewu artinya membersihkan dan mensucikan kampung halaman yang ada di Kabupaten Kapuas.
"Agar hal-hal yang sudah rusak dan sudah tidak baik lagi itu dihilangkan dan semoga yang bersisa itu adalah yang baik," jelas Sulatin.
