bakabar.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan optimistis program insentif Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) mampu mendorong hadirnya transformasi industri hijau.
Pemerintah baru saja meluncurkan program insentif Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk kendaraan roda dua baik motor listrik baru maupun motor listrik hasil konversi. Bantuan tersebut berlaku mulai hari ini, Senin (20/3/).
"Pemerintah ingin mendorong masyarakat untuk mengganti mobilitas dari penggunaan kendaraan dengan energi fosil menjadi listrik," ujarnya Luhut dalam konferensi pers Peluncuran Kebijakan Bantuan Pemerintah untuk KBLBB di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Senin (20/3).
Luhut berharap, peningkatan jumlah kepemilikan kendaraan listrik oleh masyarakat, akan bisa menarik produsen kendaraan listrik masuk ke Indonesia. Diharapkan produsen industri kendaraan listrik akan meningkat jumlahnya.
Baca Juga: Program Kendaraan Listrik, Menteri ESDM: Pacu Pemanfaatan Energi Bersih
“Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lain, sehingga ekosistem industri KBLBB berkembang secara signifikan," paparnya.
Lebih jauh, Luhut mengutarakan, dengan berbagai kebijakan lainnya transportasi Indonesia bisa bertransformasi menuju arah industri yang lebih hijau, sehingga industri yang terbangun akan memperkuat posisi Indonesia di rantai nilai sumber daya mineral baterai serta kendaraan.
Percepatan program KBLBB juga diharapkan akan memberikan dampak positif bagi terciptanya lapangan kerja sebanyak-banyaknya khususnya di sektor ekosistem industri KBLBB.
"Berkembangnya industri KBLBB maka dapat mempercepat dan mendorong peningkatan lapangan kerja," ungkapnya. Selanjutnya, pemenuhan kebutuhan lapangan kerja akan mendorong roda perekonomian dalam negeri.
Baca Juga: Industri Baterai Belum Siap, Kendaraan Listrik Tingkatkan Nilai Impor
Sebelumnya Luhut mengungkapkan, penggunaan KBLBB akan mampu menghemat Rp2,77 juta per tahun, dengan begitu, pemerintah dapat menghemat Rp32,7 miliar per tahun. Hal lainnya, terjadinya penurunan 0,03 juta ton efek gas rumah kaca, hingga peningkatan lapangan kerja.
Lebih jauh, pogram program KBLBB akan meningkatkan kemandirian energi Indonesia. Lantaran Indonesia merupakan negara dengan konsumsi BBM yang tinggi. Dengan begitu, adopsi KBLBB diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
Meski sudah diluncurkan, bantuan KBLBB untuk kendaraan roda empat atau mobil listrik termasuk bus listrik akan diumumkan pada April mendatang. Hal itu disebabkan oleh kebijakannya masih dalam tahap finalisasi.
"Kebijakan ini dapat menarik produsen KBLBB untuk membangun pabriknya di Indonesia. Sehingga terdapat lebih banyak pilihan KBLBB di pasar untuk diberi ke masyarakat," tandasnya.