Gempa Cianjur

Pembangunan Sekolah Rusak Akibat Gempa Cianjur Ditargetkan Tuntas Awal Tahun Ajaran Baru 2023

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur mengatakan perbaikan dan pembangunan sekolah -sekolah yang rusak akibat gempa baru 50 persen

Featured-Image
Plt Kadisdikpora Kabupaten Cianjur, beserta jajaran saat memantau perbaikan sekolah.terdampak.gempa di SDN Bunikasih 4 Kecamatan Warungkondang (Foto,apahabar.com/Hasbi)

bakabar.com, CIANJUR  - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur mengatakan perbaikan dan pembangunan sekolah-sekolah yang rusak akibat gempa di Kabupaten Cianjur, sampai saat ini baru selesai sekitar 50 persen.

Plt.Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) melalui Sekretaris Disdikpora Kabupaten Cianjur, Ruhli Solehudin mengatakan progres pelaksanaan perbaikan dan pembangunan sekolah terdampak gempa di kabupaten Cianjur terus ia pantau.

Sejumlah sekolah yang ia pantau di antaranya Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) saat ini masih terus dilakukan dan secara kedinasan sesuai koordinasi serta arahan Bupati dan kepala dinas.

Baca Juga: Pemerintah Jamin Bantuan Bapok Penyintas Gempa Cianjur Selama Tiga Bulan ke Depan

Adapun pemantauan yang dilakukan meliputi proses perbaikan dan pembangunan sekolah-sekolah tersebut serta terus berkoordinasi dengan pihak-pihak pelaksana.

"Progres perbaikan dan pelaksanaan sekolah terdampak gempa, sampai saat ini baru sebagian tidak semua secara signifikan 100 persen selesai,namun rata -rata sudah mencapai 50 persen," kata Ruhli kepada bakabar.com saat ditemui, Kamis (04/05).

Ruhli menerangkan pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan semua pihak mencari solusi yang baik agar proses perbaikan dan pembangunan sekolah-sekolah tersebut bisa cepat selesai. Dengan begitu, proses belajar mengajar di sekolah-sekolah tersebut dapat dilaksanakan secara normal kembali.

Baca Juga: 44 Ribu Rumah Penyintas Gempa Cianjur Sudah Berdiri

"Koordinasi terus kita lakukan mencari solusi terbaik supaya dapat mempercepat perbaikan dan pembangunan sekolah ini, karena ini memang kewajiban kita," ucapnya.

Ruhli menjelaskan pihaknya juga melakukan koordinasi dengan semua stakeholder untuk melakukan pembinaan terkait penggunaan serta memaksimalkan sarana prasarana yang bisa digunakan sebagai langkah antisipasi untuk sekolah yang belum 100 persen selesai ,agar PKBM tetap berjalan.

"Contoh kecilnya dengan memanfaatkan bangunan yang masih layak atau dengan menggunakan tenda-tenda yang telah diberikan dalam pelaksanaan PKBM, solusi lain bisa juga PKBM dilakukan dengan sistem daring," jelasnya.

Baca Juga: Penyintas Gempa Cianjur Bersyukur Bisa Salat Id di Tengah Keterbatasan

Ruhli mengungkapkan pihaknya berharap proses perbaikan dan pembangunan sekolah-sekolah terdampak gempa ini bisa selesai sesuai dengan target dan kalender kerja pihak pelaksana, dalam hal ini pihak PUPR.

"Bicara target selesai, itu kan sudah ada kalender hari kerja dari pihak pelaksana, karena semua pihak yang mengerjakan sudah ada kesepakatan kontrak kerja (MoU) masing-masing. Jadi harapan kami bisa selesai sesuai kalender kerja mereka, dan sesuai harapan Bupati serta kami. Semuanya juga bisa selesai pada tahun ajaran baru nanti,"tandasnya.

Sementara di tempat yang sama Kepala Bidang SMP Disdikpora Cianjur, Helmi Halimudin menambahkan khusus perbaikan untuk SMP yang rusak berat karena terdampak gempa, ruangan sekolahnya sebagian sudah banyak yang selesai dan sudah bisa digunakan.

Baca Juga: Jenazah Korban Gempa Cianjur Kembali Ditemukan dalam Kondisi Tidak Utuh

"Contohnya seperti SMP 1 Warungkondang  yang dulunya rusak berat dan harus dibangun kembali. Ruang kelasnya ada 10 ruangan yang telah selesai dibangun dan sudah bisa digunakan untuk belajar secara bergiliran oleh siswa-siswanya," kata Helmi.

Helmi menuturkan karena dalam waktu dekat nanti  siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) akan menghadapi Ujian Nasional, pihaknya sudah meminta kepada PUPR untuk bisa menyelesaikan pembangunan atau perbaikan ruang kelas sekolah yang terdampak gempa minimal 10 ruangan kelas sehingga pada pelaksanaan ujian nanti ditargetkan semua bisa dilakukan diruangan sekolah.

"Intinya pada pelaksanaan ujian untuk siswa SMP nanti kita targetkan pelaksanaannya sudah bisa di ruangan dan tidak dilakukan di tenda," pungkasnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner