Proyek Puskesmas Mantuil Rp4,3 Miliar Molor, Kontraktor Kena Denda

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin buka suara soal telatnya pembangunan Puskesmas Mantuil.

Featured-Image
Proyek rehab Puskesmas Mantuil molor dari target penyelesaian. Foto: apahabar.com/Riyad.

bakabar.com, BANJARMASIN - Proyek pembangunan Puskesmas Mantuil tak selesai tepat waktu. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin buka suara terkait masalah ini. 

Berdasarkan catatan Dinkes Kota Banjarmasin, persentase pembangunan Puskesmas Mantuil baru mencapai 83 persen per 31 Desember 2022.

Akibat keterlambatan ini, pihak kontraktor harus bekerja menyelesaikan pembangunan sambil membayar denda, terhitung sejak 21 Desember 2022. Denda yang mesti dibayarkan adalah 1/1.000 dari nilai kontrak atau lebih dari Rp3 juta per harinya.

Tak sekadar sembari membayar denda, pihak kontraktor juga mesti ngebut, karena proyek senilai Rp4,3 miliar itu harus selesai paling lambat 50 hari.

Untuk diketahui, penandatanganan kontrak dilakukan pada 11 Juli 2022. Sementara peletakan batu pertama pembangunan puskesmas itu dilaksanakan pada 23 Agustus 2022. Ada waktu 120 hari bagi kontraktor untuk menyelesaikan proyek ini. 

Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kota Banjarmasin, Emma Ariesnawati, mengungkap beberapa faktor yang menyebabkan pembangunan Puskesmas Mantuil terlambat. Salah satunya karena kurang optimalnya strategi komtraktor terkait distribusi material.

"Jalan menuju lokasi pembangunan tidak bisa dilewati truk besar, sehingga distribusi material hanya bisa dilakukan secara manual," kata Emma, Senin (2/1).

Baca Juga: PPKM di Banjarmasin Dicabut, Vaksinasi Tetap Digencarkan

Begitu pula dengan pengecoran beton yang dilakukan secara manual. Penyebabnya sama, karena truk molen tak bisa menuju lokasi.

"Meski kami sudah melakukan pengawasan, tapi tak bisa dipungkiri ada beberapa kendala," ungkapnya.

Selain beberapa faktor tersebut, kendala lainnya karena pekerja tidak bisa melakukan percepatan pengerjaan. Alasannya, tak jauh dari lokasi pembangunan puskesmas kerap ada pasar malam.

"Malam hari tak bisa lembur. Dalam sepekan, ada dua malam di kawasan itu digelar pasar malam," bebernya.

Baca Juga: Sebelum Tabrak Ojol, Pengemudi Mobilio Disebut Tabrak Wanita di Jalan Hasan Basri

Terlepas dari hal itu, Dinkes Banjarmasin menepis isu yang beredar di luar bahwa kontraktor yang menangani pembangunan Puskesmas Mantuil terbelit masalah. Ia juga menyebut pihaknya tidak pernah melakukan pergantian penyedia jasa alias kontraktor.

"Kalau di luar itu 'kan seperti itu (isu yang beredar, red), makanya kami kumpulkan. Supaya jelas dan terang benderang," tekannya.

Selebihnya, Ramadhan menargetkan pembangunan puskesmas selesai di Januari 2023. "Jika tidak bisa, maka terpaksa kita putus kontrak," tegasnya.

Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, sudah mengetahui molornya pembangunan Puskesmas Mantuil.

"Kita sudah terima laporan terkait progressnya. Tapi detailnya masih belum tahu. Memang ada progress, tapi belum selesai. Ini jadi PR kita di 2023," katanya.

Berbeda dengan keterangan Kepala Dinkes, Ibnu menyebut keterlambatan pembangunan Puskesmas Mantuil disinyalir karena ada masalah internal di pihak kontraktor.

"Mungkin teman-teman sudah mendengar, ada proses hukum yang sedang dijalani oleh mereka," tandasnya.

Baca Juga: Breaking! Petugas Bongkar Paksa Warung Jablai di Trikora Banjarbaru

Pantauan media ini, bangunan gedung dua lantai itu memang sudah tegak berdiri. Berkelir putih, bangunan itu didominasi beton.

Namun, bangunan belum selesai sepenuhnya. Masih banyak tumpukan material, baik di dalam maupun di luar gedung. Pekerja juga masih berkutat dengan pekerjaannya masing-masing. Ada yang memasang tegel, menyemen, dan melakukan aktivitas lainnya. Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, kontraktor sudah didenda sejak 21 Desember 2022.

Editor


Komentar
Banner
Banner