bakabar.com, JAKARTA - Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menilai topik mengenai pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) tak menjadi topik yang familiar di kalangan capres dan cawapres.
Padahal, paradigma pembangunan berkelanjutan seharusnya menjadi topik utama. Sebab, agenda pembangunan di sisi hulu berasal dari paradigma pembangunan berkelanjutan.
"Karena menyasar seluruh dimensi sosial, ekonomi, dan lingkungan," kata Head of Center Food, Energy and Sustainable Development INDEF, Abra P.G. Talattov dalam Diskusi Publik Mengurai Gagasan Cawapres Mengenai Isu Pembangunan Berkelanjutan: Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam, Kamis (18/1).
Baca Juga: Prabowo Ingin Tingkatkan Belanja Negara, CORE: Bukan Soal Keberanian!
Karena itu, Abra menilai publik perlu menagih dan menggali lebih dalam pembangunan berkelanjutan para capres-cawapres tidak terjadi secara parsial saja. Artinya, hanya ingin menggenjot ekonomi tapi mengorbankan aspek lingkungan, sosial, dan hukum.
Konflik akibat pembangunan ekonomi ekstraktif dan eksploitatif selama ini cenderung mengorbankan aspek lingkungan. Baik di darat maupun di laut.
Abra menyebut konflik akibat pembangunan ekonomi perlu menjadi isu utama yang harus dijawab para kandidat capres-cawapres. Komitmen tersebut yang menurutnya perlu diuji.
"Yang perlu diperhatikan komitmen kandidat tujuan akhir dari pembangunan ekonomi berkelanjutan," terangnya.
Baca Juga: Target Bauran EBT 2025 Direvisi Jadi 17-19 Persen
Ia mengingatkan agar para kandidat capres-cawapres tidak hanya terjabak dalam pembangunan yang bersifat fisik. Sebab, tujuan akhir pembangunan fisik perlu berakhir pada pembangunan kesejahteraan masyarakat.
"Pembangunan berkelanjutan ini tidak bisa dihindari dari persepsi anak-anak muda gen Z dan gen milenial memiliki kesadaran yang luar biasa, khususnya terkait masalah lingkungan dan perubahan iklim," pungkasnya.