Insiden Pendakian

Pemanjat Instiper Yogyakarta Tewas Terjatuh di Tebing Tanah Bumbu

Seorang pemanjat Mapala Kapakata Institut Pertanian (Instiper) Yogyakarta tewas di Tanah Bumbu. Ia terjatuh dari tebing Gunung Batu Raya, Mentewe.

Featured-Image
Proses evakuasi korban seorang anggota Mapala Kapakata Instiper Yogyakarta yang terjatuh di Gunung Batu Raya.

bakabar.com, TANAH BUMBU - Seorang pemanjat Mapala Kapakata Institut Pertanian (Instiper) Yogyakarta tewas di Tanah Bumbu. Ia terjatuh dari tebing Gunung Batu Raya, Mentewe.

Pemanjat itu bernama Oscar Yaikaci Davala (21). Ia mengikuti Ekspedisi Atap Bumi Bersujud di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Kecelakaan itu terjadi, Minggu (16/7) tadi. Sekitar pukul 14.00 Wita.

"Korban mengalami kecelakaan ketika menuruni tebing," jelas Kasi Humas Polres Tanah Bumbu, Iptu Jonser Sinaga, Senin (17/7) pagi.

Baca Juga: Diserang Hipotermia, Mahasiswa Unsoed Meninggal dalam Pendakian di Gunung Slamet

Ia lantas menceritakan kronologi insiden itu. Sebelumnya sekitar pukul 17.00 Wita, Sabtu (15/7), Posko Jogja menerima laporan tentang keberhasilan Oscar dan Wagiman. Mereka sudah sampai di puncak Gunung Batu Raya.

Selanjutnya korban yang tercatat berasal dari Desa Buntalan, Kecamatan Klaten Tengah, Klaten, Jawa Tengah itu memutuskan bermalam.

Sekitar pukul 10.46 Wita, Minggu (16/7), mereka mengabarkan kepada Posko Jogja akan turun dengan cara rafling. Pada 13.45 Wita, dua pemanjat itu beristirahat di pitch 1.

Namun sekitar pukul 13.53 Wita, Posko Jogja menerima kabar buruk. Oscar terjatuh dari pitch 1 dengan ketinggian sekira 10 hingga 15 meter.

"Dalam waktu bersamaan, Polsek Mantewe juga menerima informasi tentang kecelakaan dalam pendakian yang dilakukan Mapala Kapataka Instiper Yogyakarta," beber Sinaga.

Baca Juga: Aksi Pendaki Nyalakan Bom Asap di Puncak Gunung Gede Pangrango Picu Kecaman Publik

Mendengar kabar itu, Regu evakuasi gabungan menuju ke lokasi kejadian. "Ketika dilakukan evakuasi, korban sudah meninggal dunia. Ia langsung dibawa ke Puskesmas Mantewe untuk dilakukan visum," tuturnya.

Saat ditemukan, korban bengkak. Juga ada lebam dan luka lecet di pelipis kepala bagian kiri. Diduga akibat terhantam benda tumpul.

"Juga keluar darah segar dari telinga kanan dan kiri yang diduga disebabkan benturan di kepala," sambungnya.

Setelah dilakukan visum, korban dibawa menuju rumah duka. Pihak keluarga membuat surat pernyataan menolak dilakukan otopsi.

"Pasca kecelakaan tersebut, semua kegiatan Mapala Kapakata dihentikan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," pungkas Sinaga.

Editor


Komentar
Banner
Banner