Tak Berkategori

Pekerja Kontraktor Mengaku Dianiaya Petugas Keamanan Dinas PU Balikpapan, Laporan Dilayangkan ke Polisi

apahabar.com, BALIKPAPAN – Seorang pekerja dari kontraktor  CV Jaya Riski bernama Anhar (22) mengaku dianiaya petugas…

Featured-Image
Iwan Setiawan bersama staffnya memperlihatkan surat laporannya dihadapan awak media. apahabar.com / Riyadi

bakabar.com, BALIKPAPAN – Seorang pekerja dari kontraktor CV Jaya Riski bernama Anhar (22) mengaku dianiaya petugas keamanan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan pada Selasa (9/11) sekira pukul 13.30 Wita. Anhar mengalami luka lebam di wajahnya usai menerima beberapa bogem mentah.

Persoalan ini disebut-sebut bermula saat korban diminta atasannya yakni Iwan Setiawan Batubara (36) untuk mengantarkan berkas penagihan kepada salah satu pejabat di DPU untuk ditandatangani. Sebab proyek pengerjaan drainase sebesar Rp180 juta di kawasan Batu Ampar ini telah selesai dan siap ditagihkan.

Sesampainya di Kantor DPU, korban naik ke lantai dua untuk menemui pejabat yang dimaksud. Namun datang seorang petugas keamanan yang memintanya untuk menunggu di bawah. Anhar tidak ingin menunggu di bawah dan memilih menunggu di atas lantaran lebih mudah mengetahui apakah pejabat tersebut ada di tempat atau tidak.

“Kenapa nunggu di atas, karena kemarin itu security pas ditanya mau ketemu sama pejabat itu katanya nggak ada, padahal temannya sudah naik sebelumnya habis ketemu sama pejabat itu,” kata Iwan, selaku Penanggungjawab CV Jaya Riski dihadapan awak media pada Rabu (10/11).

Di sinilah terjadi cekcok antara petugas keamanan dan Anhar. Tidak terima, petugas keamanan melayangkan pukulan ke wajah Anhar. Keributan pun terjadi, beberapa pegawai lainnya ikut mengejar Anhar hingga berlari menuju simpang Balikpapan Sport Convention Center (BSCC) Dome. Beruntung Anhar berhasil diselamatkan oleh ojek online dan langsung ditemui Iwan untuk kemudian melapor ke Polresta Balikpapan.

“Dia lapor saya, nah pada saat laporan disitu saya suruh tunggu di situ. Ternyata 10 menit seetelah telpon saya, dia nelpon lagi katanya dia dikeroyok. Terus saya bilang tunggu situ aja, tapi rupanya dia sudah dikejar di depan Dome. Saya datang itu sudah ramai. Dia ditolong sama Gojek,” jelasnya.

Setelah melakukan visum dan melihat rekaman CCTV, Iwan bersama korban pun melapor resmi ke Polresta Balikpapan pada Selasa malam. Dari rekaman CCTV tersebut terlihat keduanya cekcok dan terjadi penganiayaan terhadap Anhar. Meskipun saat ini masih diselidiki pihak kepolisian.

“Dia kesitu kerja bukan mau cari ribut. Lagian juga wajar dong kerjaan kita sudah selesai terus kita mau nagih. Kekurangan apa kita siapkan, tapi kok malah kita yang digituin,” sesalnya.

Iwan bakal membawa kasus ini ke jalur hukum lantaran ia menyayangkan sikap PU yang dianggap tidak melayani mitranya dengan baik.

“Saya maunya diteruskan ke hukum supaya jelas. Lagian di situ kan ada CCTV, jadi jelas. Tujuan kami juga baik-baik, tidak ada mau buat keonaran, dan kontrak kami juga jelas dengan PU,” tuturnya.

Sementara itu, dikonfirmasi kepada Kasat Reskrim Polresta Balikpapan, Kompol Rengga Puspo Saputro membenarkan kejadian tersebut. Hanya saja saat ini anggotanya telah melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi.

“Saat ini baru pemeriksaan saksi-saksi. Terus mengumpulkan barang bukti seperti rekaman CCTV dan sebagainya. Kita masih dalami terlebih dahulu,” pungkasnya.



Komentar
Banner
Banner