Perubahan Jam Kerja

Pegiat Industri Kreatif Sebut Perubahan Jam Kerja Belum Mampu Tuntaskan Masalah Jakarta

Pegiat Industri Kreatif menilai rencana kebijakan perubahan jam kerja masih belum bisa menyelesaikan berbagai permasalahan di Jakarta.

Featured-Image
Ilustrasi sejumlah pekerja menggunakan masker. Foto-Kompas.com/Garry Lotulung

bakabar.com, JAKARTA - Ketua Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif untuk Demokrasi (SINDIKASI) Jabodetabek, Amru Sebayang menilai kebijakan Pejabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono terkait perubahan jam kerja belum bisa menyelesaikan berbagai permasalahan di Jakarta.

Selain itu, ia membeberkan kebijakan tersebut tidak terlalu efektif, terutama bagi pekerja media dan industri kreatif. Hal itu disebabkan sebagian besar pekerja kreatif lebih membutuhkan akses perumahan yang terjangkau di sekitar tempat kerja.

Baca Juga: Pengamat Nilai Wacana Perubahan Jam Kerja Ngawur, Begini Alasannya!

“Kami pekerja kreatif yang bekerja di Jakarta, banyak di antaranya berasal dari wilayah aglomerasi, seperti Bekasi, Tangerang, Bogor, dan Depok,” ujar Amru saat dihubungi bakabar.com, Rabu (2/11).

Biaya Sewa Mahal

Hal itu dikarenakan, mahalnya biaya sewa tempat tinggal di Jakarta bagi para pekerja kreatif yang ingin berdekatan dengan lokasi kerja.

“Pekerja kreatif membutuhkan akses perumahan yang terjangkau atau dekat dari kantornya di Jakarta. Termasuk transportasi publik yang baik agar tidak terjadi kemacetan,” tambahnya.

Baca Juga: Era TV Digital Dimulai, Kominfo Sebut ASO Gratis Asal Punya 2 Perangkat Ini

Ia pun menuturkan bahwa rata-rata para pekerja kreatif lebih banyak mengakses transportasi umum yang tidak menyebabkan macet.

“Mereka ke kantor menggunakan transportasi umum. Jadi, sebenarnya sebagian besar dari mereka mungkin tidak menyebabkan kemacetan di Jakarta,” pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner