bakabar.com, BANJARMASIN - Pupuk Kaltim bersama Pupuk Indonesia dan Petrokimia Gresik turut memberikan bantuan kepada korban banjir di Kalimantan Selatan.
Bantuan berupa paket sembako itu disalurkan melalui Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan, pada Jumat (22/1) kemarin.
VP Sales Region 5 Kalimantan Pupuk Indonesia, Roh Eddy Andri W mengatakan bantuan diberikan berupa 200 paket logistik, berisi sembako, selimut, peralatan mandi, perlengkapan anak dan ibu, serta obat-obatan.
"Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian Pupuk Indonesia, dalam hal ini adalah Pupuk Kaltim dan Petrokimia Gresik untuk korban bencana banjir di Kalsel," kata Roh Eddy melalui siaran pers yang diterima bakabar.com, Sabtu (23/1) sore.
Bantuan serupa, kata dia, juga disalurkan Pupuk Kaltim melalui beberapa lembaga relawan ke berbagai wilayah lain di Indonesia yang tertimpa bencana, seperti gempa di Sulbar dan banjir di Manado Sulawesi Utara.
Hal ini mengingat jangkauan penyaluran oleh tim perusahaan yang terbatas, sehingga dengan keterlibatan relawan, bantuan yang dialokasikan Pupuk Indonesia Grup tersalurkan merata bagi seluruh korban.
"Bantuan melalui lembaga sukarelawan kami harap bisa menyasar setiap lokasi secara optimal, sesuai kebutuhan para korban di masing-masing wilayah," tambah Roh Eddy.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Kalsel Siti Nuriyani mengapresiasi kepedulian Pupuk Indonesia Grup terhadap kondisi para korban bencana, dengan adanya ratusan paket bantuan yang disalurkan.
Dirinya memastikan seluruh paket akan langsung didistribusikan ke seluruh wilayah bencana, mengingat para korban sangat butuh pasokan logistik, khususnya di lokasi yang masih terendam banjir.
"Kami ucapkan terima kasih atas kepedulian Pupuk Indonesia bersama anak usahanya, dengan turun membantu masyarakat kami yang tertimpa bencana," tuturnya.
Dari data sementara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, ada 11 kabupaten/kota yang terendam banjir.
Kondisi terparah merendam Kabupaten Banjar, sedangkan wilayah lain seperti hulu sungai, khususnya Hulu Sungai Tengah (HST) debit air mulai berangsur turun.