Isinya, terkait penolakan pengesahan Rancangan Undang-undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja.
Massa aksi menuntut Presiden Joko Widodo mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) untuk mencabut UU Cipta Kerja yang sudah disahkan DPR RI, belum lama tadi.
“Saya bersama Ketua Komisi IV DPRD Kalsel dan perwakilan pemerintah provinsi akan berangkat ke Jakarta sekira jam 4 sore,” ucap politikus Golkar tersebut kepada media ini di sela demonstrasi mahasiswa.
Peserta aksi terdiri dari mahasiswa gabungan BEM se-Kalsel. Terkait ajakan Supian, mereka menolak ajakan untuk ikut berangkat ke Istana Kepresidenan di Jakarta.
Para mahasiswa disebutkan hanya menunggu hasil penyampaian aspirasi ke Presiden Joko Widodo melalui dokumentasi saja.
“Itu sudah menjadi kesepakatan tadi. Namun saat ini presiden masih berada di Palangka Raya, Kalimantan Tengah,” pungkas Supian.
Pantauan bakabar.com, ribuan mahasiswa dan aktivis masih memenuhi Jalan Lambung Mangkurat, depan Kantor DPRD Kalsel, Kota Banjarmasin.
Mereka berbaris rapi dalam penjagaan ratusan aparat kepolisian, sekitar 40 meter jauhnya dari Rumah Banjar, sebutan kantor DPRD Kalsel. Konsentrasi massa membentuk barisan yang memanjang 70-10 meter.
Pengesahan RUU sapu jagat atau Omnibus Law berakibat pada kegentingan situasi nasional.Hari ini, demo mahasiswa maupun buruh sekalipun situasi pandemi Covid-19 nyaris digelar di seluruh penjuru Indonesia.
“Kami akan melakukan mogok damai, dalam artian tetap berada di sini sampai dengan Perppu dikeluarkan,” ucap Koordinator Wilayah BEM se-Kalsel, Ahdiat Zairullah, Kamis (8/10) siang.