bakabar.com, PALANGKA RAYA - Sudah hampir dua pekan ini kondisi banjir yang merendam pemukiman warga dan lapak pedagang di kawasan pasar kahayan Palangka Raya terendam banjir.
Meski belum parah seperti tahun sebelumnya, para pedagang banyak yang mengeluh omset dagangannya terus menurun akibat banjir.
Selain jalan kawasan pasar yang terendam, lapak pedagang yang berada di pinggir jalan pun terkena imbas genangan air.
Ketinggian air hingga Selasa (22/11) sore terpantau sudah hampir selutut orang dewasa. Bahkan, roda perekonomian di kawasan Pasar Kahayan ini nyaris lumpuh.
Salah satu pedagang bernama Mahrita menuturkan, meski dalam kondisi banjir ia tetap harus berjualan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
"Biasanya jualan normal dapat aja 300-400 ribu sehari, kini cuma dapat 50 ribu paling banyak 100 ribu," terangnya.
Mahrita pun enggan untuk mengungsi ke Posko pengungsian, karena merasa takut jika warung yang sekaligus menjadi tempat tinggalnya saat ini bisa di bongkar oleh pelaku tindak kejahatan.
"Saya lebih memilih bertahan di sini aja, takut kalau warungnya di tinggal," imbuhnya.
Ia pun mengungkapkan selama banjir ini belum pernah mendapatkan bantuan berupa sembako dari Pemerintah secara langsung, yang ada Pemerintah hanya menyediakan Paket Sembako untuk tebus murah sebesar Rp100 Ribu.
"Harapannya sih dapat bantuan, khususnya sembako, karena kondisi seperti ini kita sulit cari nafkah," tandasnya.