Hot Borneo

PDAM Bandarmasih Bantah Balita Mandi Air Comberan, Hanya Air Kolong Rumah

apahabar.com, BANJARMASIN – PDAM Bandarmasih membantah temuan balita mandi air comberan akibat paceklik air bersih di…

Featured-Image
Suasana warga Banjarmasin Barat sibuk mengantre air bersih dari mobil tangki PDAM Bandarmasih. apahabar.com/Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN – PDAM Bandarmasih membantah temuan balita mandi air comberan akibat paceklik air bersih di Banjarmasin Barat.

PDAM Bandarmasih menyatakan telah menginvestigasi warga di Kompleks Baruh Batuah, Pelambuan, Banjarmasin Barat.

Sebelumnya, sesuai pengakuan warga yang dihimpun oleh media ini, seorang balita 2,5 tahun terkena penyakit kulit akibat krisis air bersih sejak Ramadan 2022 lalu.

Datangnya penyakit itu lantaran sehari-hari ia dan warga setempat menggunakan air non-PDAM yang mengalir di bawah rumahnya.

Namun hasil investigasi, klaim PDAM, berkata lain. Humas PDAM Bandarmasih Wakhid tak menemukan adanya warga yang menggunakan air comberan atau selokan untuk mandi maupun memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Warga di sana tidak ada yang mandi air comberan, mereka mandi air dari pasang surut sungai," ujar Wakhid kepada bakabar.com, Jumat (20/5).

Warga, kata dia, berucap tidak ada air comberan di kawasan permukiman padat penduduk tersebut. Selain air pasang surut, warga juga memakai air dari sumur untuk mandi dan segala aktivitasnya sehari hari.

"Baik tidak mandi, daripada mandi pakai air comberan," ucapnya mengulang perkataan warga.

Wakhid mengklaim PDAM Bandarmasih telah bekerja keras menanggulangi setiap gangguan air bersih di kecamatan paling ujung Banjarmasin. Salah satunya pengoptimalan jaringan.

"PDAM selalu terjun ke lapangan dalam menangani segala keluhan," tuturnya.

Supervisor TRD I PDAM Bandarmasih, Gunawan menambahkan pihaknya terus berupaya melakukan perbaikan pada jaringan di lapangan. Hal ini agar pelanggan bisa segera mendapatkan air bersih.

"Seperti yang kita lakukan kemarin di kawasan Teluk Tiram, dan saat ini kita sedang melakukan perbaikan di kawasan Pelambuan dan sekitarnya," ujarnya.

PDAM Bandarmasih, kata dia, saat ini juga sudah menaikkan tekanan dari 2,65 bar menjadi 2,8 bar. Termasuk suplai dari 18 liter per detik (lps) ke 21 lps melalui jembatan syphon.

"Itu agar pendistribusian air bersih bisa segera berjalan,” tambahnya.

Sejak beberapa hari belakangan, Gunawan bilang hingga saat ini pihaknya terus berupaya agar pendistribusian air bersih agar bisa berjalan dengan baik.

“Setelah kita lakukan perbaikan jaringan dan juga pembuangan angin, di beberapa tempat di wilayah Kecamatan Banjarmasin Baràt sudah mulai mengalir,” ungkap Gunawan.

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PDAM Bandarmasih, Yudha Achmad memastikan pihaknya terus berupaya merespons cepat segala keluhan para pelanggan, agar air bersih bisa didistribusikan dengan baik.

“Di beberapa titik sudah ada peningkatan dan airnya mulai mengalir. Walaupun hal tersebut masih belum maksimal, namun akan tetap kita usahakan agar semuanya bisa berjalan dengan lancar," tuturnya.

Ia pun berharap dengan kerja keras tim di lapangan dalam melakukan pengoptimalan jaringan dan pembuangan udara yang terjebak di dalam pipa, bisa membuat pendistribusian air bersih lebih lancar ke seluruh wilayah, khususnya Banjarmasin Barat.

“PDAM Bandarmasih selalu berupaya dalam menanggapi keluhan dari masyarakat untuk meningkatkan pelayanan dalam pendistribusian air bersih dan yang pastinya tidak tinggal diam dalam menghadapi segala keluhan dari para masyarakat,” pungkasnya.

Wali Kota Geram

Ibnu Sina Ungkit OTT KPK, Mantan Direktur PDAM Bandarmasih Bereaksi

Krisis air bersih di Banjarmasin Barat sudah sampai di telinga Wali Kota Ibnu Sina.

Ibnu mengaku geram. Bahkan meminta jajaran direksi PDAM Bandarmasih mundur jika sengkarut air bersih tak juga segera terselesaikan.

"Kalau PDAM merasa tidak mampu mencari solusi silakan mundur saja. Saya juga geregetan kenapa tidak bisa, sebenarnya untuk peremajaan pipa PDAM sangat mungkin," ujarnya saat kepada awak media, Senin sore (16/6).

Semestinya, kata Ibnu, PDAM Bandarmasih sudah bisa berinvestasi dalam membangun pipa baru.

"Karena dasarnya PDAM kita ini sehat. Yang mau berinvestasi banyak. Lalu kenapa tidak mengambil opsi itu?" katanya.

Di awal tahun, Ibnu sudah melakukan pembicaraan secara terbuka dengan Dirut Bank Kalsel.

"Bahwa mereka siap mengusahakan pembiayaan dengan cara KPBU atau Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dengan pihak ketiga," imbuhnya.

Karena sejatinya, kata Ibnu, semua keputusan ada di tangan PDAM Bandarmasih.

Soal tidak adanya penyertaan modal untuk PDAM sendiri, menurut Ibnu lebih karena imbas kasus operasi tangkap tangan 2017 silam.

Sebagai pengingat, kala itu KPK berhasil menangkap tangan Dirut PDAM Bandarmasih Muslih dan Ketua DPRD Banjarmasin Iwan Rusmali terkait jual beli perda.

"Setelah kejadian OTT menjadi alasan utama kenapa penyertaan modal itu tidak dilakukan," ujarnya.

"Tapi sebenarnya PDAM ini untung setiap tahun, deviden atau keuntungan juga kita terima. Cari solusinya 'lah pasti bisa. Jadi tidak ada alasan PDAM kekurangan duit, soalnya bisnis PDAM ini menguntungkan," sambungnya.

Bocah Kena Penyakit Kulit

Balita Mandi Air Comberan di Banjarmasin, Wakil Rakyat Malah Asyik Kunker

Malang betul nasib Muhammad Hafit. Balita 2,5 tahun asal Banjarmasin Barat itu terkena penyakit kulit gara-gara keseringan mandi air non-PDAM.

Nurhayati (45) terpaksa memandikan buah hatinya dengan air selokan lantaran ngadatnya distribusi air bersih PDAM Bandarmasih.

Ironisnya krisis air bersih ini dirasakan warga setempat, tepatnya di Kompleks Baruh Batuah, Pelambuan, Banjarmasin Barat selama satu bulan atau sejak Ramadan 2022 kemarin.

"Di bawah rumah saya air tidak bersih, tapi bisa dipakai mandi sehari-hari," ucap Nurhayati kepada bakabar.com, Minggu (15/5).

Kondisi anak kelimanya tersebut sangat memprihatinkan. Bahkan setelah mandi air comberan, Hafit langsung menjerit kesakitan.

Ia pun hanya bisa memberikan bedak ke seluruh tubuh putranya tersebut. "Malam juga menangis, kasihan anak begini," katanya.

Ia sangat menyayangkan macetnya distribusi air bersih PDAM Bandarmasih selama berbulan-bulan.

Padahal, ia kerap membayar tarif air bersih sebesar Rp200 ribu per bulan.

"Kita bayar saja tiap bulan sekitar Rp 200 ribu," bebernya.

Sementara untuk memasak, ia pun rela membeli air galon setiap hari.

"Terkadang menampung air hujan, supaya dapat air bersih," pungkasnya.



Komentar
Banner
Banner