bakabar.com, DENPASAR - KRI Nanggala 402 tenggelam di kedalaman 850 meter di perairan Bali utara. Upaya mengevakuasi kapal selam terus diupayakan untuk memastikan nasib 53 awak kapal selam itu.
“Kita tidak bisa menduga-duga seberapa kondisi korban dan sebagainya. Harapan kita dengan evakuasi baru bisa ditentukan,” kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono dalam jumpa pers di Base Ops Lanud Ngurah Rai Bali, kutip Okezone, Sabtu (24/4).
Dia menjelaskan, hingga saat ini belum ada bukti otentik berupa serpihan tubuh korban. Bukti yang ada barulah beberapa bagian properti kapal, yaitu pelurus tabung torpedo, pelindung pipa pendingin, pelumas untuk periskop yang terdapat di botol. Kemudian alas yang dipakai ABK untuk salat dan beberapa spon.
Yudo mengatakan, TNI AL telah mengerahkan 16 KRI dan lima pesawat untuk menemukan posisi tenggelamnya kapal untuk kemudian dilakukan evakuasi. Unsur itu hingga kini terus melaksanakan pendeteksian.
Dibantu empat kapal Polri, dua kapal Basarnas dan satu kapal Bakamla dan juga bantuan negara sahabat yaitu Amerika, Australia, Singapura dan Malaysia.
“Masih dalam perjalanan Insya Alloh nanti malam akan datang yaitu kapal rescue dari Singapura yang mudah-mudahan dapat membantu,” papar Yudo.