bakabar.com, BANJARMASIN - Kendati motif pembunuhan jurnalis Juwita sudah diungkap, banyak pihak menyangsikan kalau pelaku berinisial J beraksi sendirian.
Denpom Lanal telah mengungkap motif pelaku menghilangkan nyawa Juwita di akhir Maret 2025 lalu. Tersangka yang juga oknum TNI Angkatan Laut (AL) tersebut sudah ditahan dan tinggal menunggu proses persidangan.
Namun beberapa pihak meragukan kalau pelaku melakukan aksi sendirian. Salah satunya adalah Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Selatan misalnya.
Kesangsian tersebut disebabkan beberapa pertanyaan. Salah satunya siapa yang membawa motor korban ke Gunung Kupang, mengingat pelaku membunuh korban di tempat berbeda dalam mobil.
Pertanyaan berikutnya adalah siapa pengemudi mobil yang disewa pelaku. Termasuk pula siapa yang mengangkat jenazah korban.
"Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan itu, kami sangsi kalau pelaku beraksi sendirian. Makanya kasus tersebut harus terus dikawal dan jangan sampai gugur di Pasal 338 KUHP," ketus Helmie, Selasa (8/4).
Helmie sendiri mengajak semua wartawan agar tetap berpijak kepada data, bukan berdasarkan asumsi. Namun kalau fakta di lapangan tidak sesuai dakwaan, PWI akan bersuara.
"PWI dan organisasi wartawan lain harus menyuarakan data yang didapat di lapangan," tegas Helmi.
