Kabar Pasar

Pasar Cermati Pidato Pemimpin The Fed, IHSG Melemah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (7/3) dibuka melemah 1,17 poin atau 0,17 persen ke posisi 6.850,2.

Featured-Image
Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (9/9/2022). Foto: ANTARA

bakabar.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (7/3), dibuka melemah seiring pasar masih mencermati pidato pemimpin The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell pada nanti malam.

IHSG dibuka melemah 1,17 poin atau 0,17 persen ke posisi 6.850,2. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0,34 poin atau 0,04 persen ke posisi 939,0.

“Sentimen hari ini cenderung negatif. Pasar masih akan mencerna agenda pidato pemimpin The Fed Jerome Powell nanti malam," tulis Tim Riset Surya Fajar Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa (7/2).

Selain itu, pasar juga menantikan laporan data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) pada Jumat (10/3) pekan ini.

Baca Juga: Tajir Melintir, KPK Sebut Rafael Punya Saham Besar di 6 Perusahaan

Dari domestik, tantangan terhadap inflasi muncul setelah adanya potensi kenaikan pada harga beras dan Liquefied Petroleum Gas (LPG), yang mana otoritas terkait menyatakan potensi defisit beras.

Selain itu, pekan ini pasar juga fokus laporan cadangan devisa periode Februari 2023 yang diproyeksikan berada di angka 139 miliar dolar AS, atau turun dari posisi Januari 2023 sebesar 139,4 miliar dolar AS.

Kemudian, pada Rabu (8/3) dan Kamis (9/3), akan ada laporan data indeks keyakinan konsumen per Februari 2023 dan data survei penjualan eceran per Januari 2023.

Sementara itu, Bursa AS ditutup cenderung menguat pada perdagangan tadi malam seiring pasar menantikan agenda pidato pemimpin The Fed Jerome Powell.

Baca Juga: Jadi Acuan Harga CPO Global, Indonesia Bentuk Bursa Khusus Sawit

Selain itu, pasar juga menantikan rilis data tenaga kerja AS pada Februari. Kedua agenda tersebut penting untuk melihat potensi arah suku bunga acuan ke depannya.

Secara teknikal, IHSG berpotensi bergerak melemah pada perdagangan dengan berada pada level support 6.755 dan level resistance 6.830.

Editor


Komentar
Banner
Banner