bakabar.com, JAKARTA – Pasangan kamu menunjukkan tanda-tanda red flags? Jangan ragu untuk meninggalkannya. Pahami tanda bahaya pasangan yang red flags sebagai berikut.
Melansir Better Up, Red flags adalah tanda peringatan yang menunjukkan perilaku tidak sehat atau manipulatif.
Mereka tidak selalu dapat dikenali pada awalnya, itulah yang membuat mereka sangat berbahaya. Namun, masalah tersebut cenderung bertambah besar dan menjadi lebih bermasalah seiring berjalannya waktu.
“Dalam suatu hubungan, red flags adalah tanda bahwa orang tersebut mungkin tidak dapat memiliki hubungan yang sehat dan melanjutkan hubungan bersama akan berbahaya secara emosional,” ujar Dr. Wendy Walsh, PhD, seorang psikolog klinis yang berspesialisasi dalam hubungan, dikutip dari Very Well Mind (6/10).
Tanda bahaya pada pria atau wanita bisa menjadi tanda narsisme, agresi, viktimisasi, atau bahkan perilaku kasar. Dengan menyadari beberapa tanda bahaya yang umum, Anda dapat menghindari terlibat dalam hubungan yang toksik.
Berikut adalah tanda dari red flags yang harus disadari dan dihindari, dikutip dari Very Well Mind:
Alkoholisme & Kecanduan Narkoba
Menurut Dr. Walsh, jika tujuan dalam hubungan Anda tidak sejalan, ini mungkin menjadi pertanda bahwa sudah saatnya mempertimbangkan untuk mengakhiri hubungan tersebut.
Meskipun ini bukanlah tanda bahaya yang mengancam keselamatan, masalah ini tetap harus diatasi sebagai persoalan pribadi, dan bisa menjadi indikasi potensial terhadap masa depan hubungan Anda.
Sebagai contoh, jika pasangan Anda menyatakan bahwa mereka tidak memiliki niat untuk menikah, sementara itu adalah keinginan Anda yang mendalam, disarankan untuk percaya pada pernyataan mereka.
Kecemburuan dan Ketidakpercayaan yang Terus-menerus
“Red flags umum lainnya adalah kecemburuan dan ketidakpercayaan,” kata Trueblood.
Sejarah Perselingkuhan
Hubungan membutuhkan kepercayaan untuk berhasil. Jika pasangan Anda memiliki riwayat perselingkuhan, penting untuk berhati-hati. Bahkan jika pasangan Anda telah menunjukkan perubahan, Anda harus bertanya pada diri sendiri apakah Anda merasa nyaman melanjutkan hubungan tersebut, karena mengetahui bahwa dia memiliki riwayat perselingkuhan.
Terlalu Mengontrol Pasangan
Pasangan yang cenderung mengendalikan segala hal mungkin sedang menghadapi masalah pribadi yang dalam dan perlu diatasi. Segera periksa kembali hubungan Anda jika pasangan Anda berusaha mengontrol aspek-aspek seperti dengan siapa Anda berinteraksi, ke mana Anda pergi, cara Anda mengelola keuangan, perilaku online Anda, penampilan fisik Anda, kebiasaan makan, atau bahkan pilihan busana Anda.
Menceritakan Mantan yang Buruk
Berbicara mengenai hubungan masa lalu adalah hal yang wajar, terutama ketika Anda baru memulai hubungan dengan seseorang baru. Namun, perhatikan penggunaan bahasa oleh pasangan Anda saat membahas orang-orang yang pernah menjadi bagian dari hidup mereka.
Cara pandang seperti ini menunjukkan kurangnya penghormatan terhadap individu yang pernah menjadi bagian penting dalam hidup dan perasaan pasangan Anda.
Kurangnya Keintiman Emosional
Meskipun bagi beberapa individu, mencapai keintiman emosional bisa menjadi tantangan, hal ini seharusnya tetap menjadi tujuan utama. Pasangan yang tidak menunjukkan minat untuk terbuka dan membangun ikatan emosional bisa menjadi tanda bahaya bagi kelangsungan suatu hubungan.
Gaslighting
Mereka dapat berbohong, menuduh Anda pelupa, memutarbalikkan histori, atau menggunakan taktik manipulatif lainnya untuk menyebabkan keraguan dan kesakitan mental.
Inti dari pelecehan emosional semacam ini adalah untuk mencapai kontrol atas individu tersebut.
Breadcrumbing
Jika Anda mendekati orang tersebut, ia akan menjauh, namun, jika Anda mundur, ia akan meningkatkan upaya memberikan petunjuk kecil tersebut. Orang yang menggunakan taktik "breadcrumbing" tidak memiliki niat untuk berkomitmen atau berinvestasi secara sungguh-sungguh dalam hubungan.
Love Bombing
Penting untuk diingat bahwa satu tanda saja tidak selalu menjamin bahwa hubungan tersebut berada dalam bahaya, tetapi kumpulan "red flags" atau tanda-tanda yang terus-menerus mungkin merupakan alasan untuk melakukan evaluasi serius terhadap hubungan tersebut.
Komunikasi terbuka dan sehat sangat penting dalam menangani masalah-masalah tersebut. Jika Anda merasa tidak aman atau hubungan tersebut merugikan, mencari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional dapat menjadi langkah yang bijaksana.