Histori

Pasang Surut Kesehatan Indonesia dalam Hari Perawat Nasional

Pada 17 Maret 1974, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) lahir. Momen inilah yang juga menjadi tonggak lahirnya Hari Perawat Nasional

Featured-Image
Perawat Indonesia di masa kolonial Belanda (Foto: Instagram/galerisejarah)

bakabar.com, JAKARTA - Hampir lima dekade silam, tepatnya pada 17 Maret 1974, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) lahir. Momen inilah yang juga menjadi tonggak lahirnya Hari Perawat Nasional.

Peringatan tersebut merupakan bentuk apresiasi bagi seluruh perawat di Indonesia atas jasa dan pengabdiannya dalam bidang kesehatan. Mengingat, profesi ini memikul tanggung jawab besar yang bersangkutan dengan nyawa seseorang.

Perawat sendiri bukanlah profesi baru di Indonesia, terlebih lagi dunia. Sejarah keperawatan di negeri ini dimulai sejak Belanda berkuasa, lebih tepatnya saat penduduk pribumi marak bekerja di Binnen Hospital Jakarta.

Ketika itu, orang pribumi yang bekerja di rumah sakit yang sudah eksis sejak 1799 itu disebut verpleger. Mereka tidak bertugas sendiri, melainkan ditemani penjaga orang sakit yang dikenal sebagai zieken oppaser.

Ilmu keperawatan di Indonesia kian membaik kala VOC berkuasa. Gubernur Jenderal Inggris, Raffles, berprinsip bahwa “kesehatan adalah milik manusia.” Semboyan ini lantas mendobrak pembenahan di dunia kesehatan.

Beberapa tindakan yang digagas Raffles tersebut, meliputi pencacaran umum, membenahi cara perawatan pasien gangguan jiwa, serta memperhatikan kesehatan dan perawatan tahanan. Tak cuma pelayanan, pembangunan fasilitas kesehatan pun kian membaik.

Misalnya saja, pembangunan Stadverband di Glodok, Jakarta Barat, yang merupakan satu dari sekian proyek rumah sakit yang didirikan usai pemerintahan berpindah kembali ke genggaman Belanda pada 1819.

Perkembangan pendirian rumah sakit terus berkembang dalam kurun 1816–1942. Di antaranya, RS Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Cikini, RS St. Carolus Salemba, hingga RS St. Boromeus Bandung.

Pendidikan juru rawat dilakukan [un di RS PGI pada 1906, diikuti RSCM enam tahun kemudian. Sayangnya, Indonesia kembali kedatangan penjajah: Jepang. Hal ini membuat perkembangan keperawatan mengalami kemunduran.

Kebangkitan Keperawatan yang Lahirkan HPN

Keperawatan di Indonesia baru kembali bangkit pada 1963. Ini ditandai dengan munculnya ide membuat tenaga keperawatan berada dalam satu wadah atau organisasi profesional.

Gagasan itulah yang melandasi lahirnya beberapa organisasi perawat. Seperti, Perkumpulan Kaum Verpleger Foster Indonesia (PKVFI), Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia (PDKI), Persatuan Perawatan Indonesia (PPI), dan Ikatan Perawat Indonesia (IPI).

Beberapa perkumpulan perawatan itu kemudian mengadakan pertemuan untuk melakukan fusi organisasi dan penyatuan wadah bernama Persatuan Perawat Indonesia pada 17 Maret 1974 di Ruang Demonstration Jl Prof Eyckman Bandung No. 34 bandung Jawa Barat.

Hasilnya, terbentuklah Persatuan Perawat Indonesia, kini bernama Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Hari pembentukan PPNI itulah yang dijadikan pula sebagai Hari Perawat Nasional sekaligus HUT PPNI.

Editor


Komentar
Banner
Banner