Pencabulan Anak

Ortu Korban Pencabulan Depok Curhat: Pelaku Segera Ditangkap!

Korban pelecehan seksual selalu menyisakan luka jiwa. Ini dialami korban pencabulan anak di Cinere Depok.

Featured-Image
Orang tua korban cabul NAA (6), D (36) saat menceritakan kondisi anaknya. apahabar.com/rubiakto

bakabar.com, DEPOK - Korban pelecehan seksual selalu menyisakan luka jiwa. Ini dialami korban pencabulan anak di Cinere Depok. Orang tua korban mengungkapkan gangguan psikologi.

Menurut orang tua korban D (36) dirinya menginginkan bahwa pelaku dapat dihukum setimpal dengan perbuatannya. Pasalnya, pelaku juga sempat tersandung kasus memakai waria. 

“Saya maunya pelaku biar jera, jangan sampai ada korban lagi. Ini yang baru ketahuan, kita ngga tau kan. Karena sebelumnya dia juga punya kasus pakai waria juga kan, jadi gitu, ini sudah penyakit jangan sampai ada korban berikutnya,” tukas D (36) saat ditemui di kediamannya di Gandul, Cinere, Kota Depok. Sabtu (13/1).

Baca Juga: Polisi Bantah Ada Beking di Perburuan Kakek Cabul Banjarmasin

Dirinya meminta agar pihak kepolisian segera menangkap pelaku. Supaya tak ada jatuh korban lainnya.“hanya meminta hukuman yang setimpal kepada pelaku, agar dipenjara, pelaku jera,” tukas D saat ditemui. 

Dia menambahkan saat ini korban NAA (6) sudah mengalami trauma dan gangguan kajiawaan, apalagi empat hari belakangan pasca peritiwa tersebut terjadi. 

Menurutnya, sejak tanggal 2 Januari NAA masih bsa ditanya oleh pihak kepolisian. 

“Awalnya, saat Polisi bertanya kepada saya, NAA yang menjawab dan tidak ada yang kurang dan tidak ada yang lebih sedikit pun, dia yang menjawab semua, begitupula saat divisum prilaku NAA pun sama. Tapi saat ditanyai psikolog dia sudah mulai tidak mau cerita,” tukas D.

Baca Juga: Kronologi Oknum Dishub DKI Cabuli Bocah SD

Belum lagi saat ini D mengaku anaknya lebih hiperaktif, dan agak emosional. Jika diberi pengertian dan arahan dari orang tuanya dia hanya diam dan menurut, namunj pasca kejadian tersebut NAA lebih emosional, bahkan kerap melawan hingga menangis. 

“Hiperaktif nya iya, terus emosional nya. Yang biasanya dikasih perkataan pelan ‘Dede jangan ya’, atau ‘Dede sayang ngga sama mama’, dia pasti akan diam, nah sekarang ini ngga. Dia akan berontak sampai nangis,” ujar D. 

Belum lagi sikap aneh ditunjukan oleh D. Kebiasaan mencium orang tuanya, baik ibu dan ayahnya. 

“Biasanya kalau cium ya cuma cium saja, tapi ini ngga, ini pake dengan lidah. Itu audah menunjukan perubahannya, baik mencium ke saya, atau mencium ke ayahnya,” ujar D.

Editor


Komentar
Banner
Banner