bakabar.com, BEKASI - Kegiatan study tour dan wisuda siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Bekasi, yang batal digelar di Yogyakarta, Kamis (8/6), tak hanya memberikan kekecewaan pada siswa, namun juga orang tua murid.
Sejumlah orang tua murid mengeluhkan kegiatan yang dinantikan anak-anak mereka berakhir dengan tidak jelas. Imbasnya, beberapa wali murid meminta uang senilai Rp 2 juta yang telah dikeluarkan untuk kegiatan itu dikembalikan.
“Intinya sebagian besar, ada yang minta dikembalikan uangnya,” kata salah satu orang tua siswa, SM, saat dihubungi awak media, Jumat (9/6).
Baca Juga: Ratusan Siswa MAN 1 Bekasi Batal Study Tour, Kerugian Nyaris Setengah Miliar!
Kendati demikian, SM mengaku sebagian wali murid juga masih ada yang menginginkan kegiatan study tour tetap berlangsung di Yogyakarta. Namun, dengan event organizer (EO) yang berbeda.
Selain menuntut pengembalian uang kembali, SM mengatakan batalnya kegiatan study tour juga mengganggu psikis siswa. Pasalnya, kegiatan itu sangat dinantikan para siswa.
“Kemarin pada waktu pandemi anak anak kami dibatasi kegiatan berkumpul dan berkerumunnya, PPKM sudah ditiadakan, tiba tiba seperti ini. Itu kan ganggu psikis anak kami,” ujarnya.
Baca Juga: Tak Hanya Aldi Taher, di Bekasi Juga Ada Bacaleg Ganda
Selain SM, orang tua siswa lainnya, Bagus mengatakan dirinya kecewa dengan batalnya kegiatan study tour MAN 1 Kota Bekasi. Terlebih, pembatalan ini sudah terjadi dua kali, yang seharusnya study tour digelar pada 29 Mei 2023.
“Tanggal 26 Mei dirapatin, malah malamnya ada edaran dan deal 8 Juni 2023 (berangkat). Sampe jam 20.00 WIB gak ada,” kata Bagus.
Sementara, dirinya menyerahkan keputusan selanjutnya secara musyawarah. Jika banyak orang tua murid yang setuju kegiatan ini kembali dilaksanakan, ia juga akan mengikuti.
“Kalau 100% deal semuanya, silahkan lanjut, tapi ya kalau gak jadi uangnya dikembalikan saja full,“ ucapnya.