Gugatan Kasus Sirop

Orang Tua Korban Tuntut Keadilan Kasus Gagal Ginjal

Orang tua anak yang menjadi salah satu pasien gagal ginjal menyesalkan penundaan sidang kali ini

Featured-Image
Desi Permatasari, orang tua korban gagal ginjal. apahabar.com/Andrey

bakabar.com, JAKARTA - Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memutuskan untuk menunda sidang gugatan class action kasus gagal ginjal akut pada anak pada hari ini, Selasa (17/01).

Sidang yang dimulai sekitar pukul 13.00 WIB tersebut dihadiri oleh orangtua dari keluarga Korban. Gugatan tersebut dilayangkan oleh 25 orangtua anak yang terkena gagal ginjal akut akibat pencemaran obat obat sirop yang telah dikonsumsi.

Desi Permatasari (32), ibu dari Sheena, anak yang menjadi salah satu pasien gagal ginjal menyesalkan penundaan sidang kali ini.

Baca Juga: Class Action Kasus Ginjal Anak, Warga Banjarmasin Ikut Gugat!

"Tujuan kami ketika anak kami sakit perawatan ini adalah perjuangan saya, tanggung jawab kepada saya sebagai orang tua untuk mengusut ketidakadilan ini," kata Desi sambil berurai air mata, Selasa (17/1).

Desi menceritakan kronologi penyakit yang menjangkit anaknya dalam tiga bulan terakhir. Sheena kini disebut masih tak sadarkan diri di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Bocah berusia empat tahun itu menjalani perawatan di RSCM sejak 10 September 2022.

Dia menceritakan awalnya Sheena meminum Paracetamol sirup yang diberikan oleh rumah sakit karena mengalami demam tinggi hingga 40 derajat celcius. Usai diberikan obat, Desi mengatakan anaknya sempat muntah-muntah. 

"Bangun tidur dia bilang mau kencing, tapi tidak keluar. Saya tunggu sampai besok, belum juga bisa kencing," ujarnya.

Baca Juga: Komnas HAM Sepakat Dorong Kasus Gagal Ginjal Akut Anak sebagai KLB

Kemudian Desi kembali membawa ke rumah sakit, dan dokter mendiagnosis bahwa anaknya mengalami gangguan saraf lantaran racun dari obat sirup itu terlalu banyak dan telah menyebar hingga ke otak.

"Sepanjang anaknya dirawat, tak ada satupun orang dari pemerintah yang datang, mendampingi, ataupun memberikan bantuan, atau bahkan meminta maaf," sesal Desi dengan menangis.

Editor
Komentar
Banner
Banner